Rabu, 28 Februari 2018

TURI - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Tunas Ridean Tbk (TURI) Q4 2017


KMTR - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) Q4 2017


BSDE - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Q4 2017


DUTI - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) Q4 2017


LSIP - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Q4 2017


SIMP - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Q4 2017


Selasa, 27 Februari 2018

SULI - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT SLJ Global Tbk (SULI) Q4 2017


UNTR - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) Q4 2017


ACST - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) Q4 2017


INCO - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Q4 2017


ASII - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Astra International Tbk (ASII) Q4 2017


LPPF - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Q4 2017


ITMA - Analisis Laporan Keuangan 3M Des. 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) 3M Des. 2017


GIAA - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Q4 2017


Senin, 26 Februari 2018

UNVR - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Q4 2017


BNII - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Q4 2017


GMFI - Analisis Laporan Keuangan 12M 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) 12M 2017


META - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) Q4 2017


ASGR - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk (ASGR) Q4 2017


AALI - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Q4 2017


AUTO - Analisis Laporan Keuangan Q4 2017

Analisis Laporan Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) Q4 2017


Kamis, 15 Februari 2018

Rabu, 14 Februari 2018

Sabtu, 10 Februari 2018

Rasio Gini - Ketimpangan Kapitalisasi dan Perdagangan Saham BEI

Rasio Gini atau koefisien Gini merupakan rasio yang sering dipakai untuk menggambarkan tingkat ketidakmerataan distribusi penduduk. Dalam ekonomi biasanya dipakai untuk menunjukkan tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan dalam ekonomi, misalnya, dalam pengeluaran dan pendapatan. Semakin tinggi rasionya atau mendekati angka 1 maka tingkat ketimpangan adalah semakin tinggi. Semakin rendah rasionya atau mendekati angka 0 maka tingkat ketimpangan semakin rendah. 

https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-koefisien-gini/8371/2


Biro Pusat Statistik mencatat rasio Gini pengeluaran penduduk Indonesia pada bulan September 2017 adalah sebesar 0,391. Tingkat rasio ini masih masuk golongan tingkat rendah namun mendekati tingkat sedang pada angka 0,4.

Sejatinya dalam sistem ekonomi dunia yang semakin kapitalis, tingkat ketimpangan semakin melebar dari tahun ke tahun, tidak terkecuali dengan Indonesia meskipun pada beberapa tahun belakangan angkanya menunjukkan kecenderungan penurunan pelan.


Berbicara mengenai pasar saham kita juga dapat menemukan ketimpangan-ketimpangan. Seperti ketimpangan dalam kapitalisasi dan nilai perdagangan saham.

Berikut ini adalah perhitungan rasio Gini yang kami hitung untuk menggambarkan tingkat ketimpangan kapitalisasi saham yang tercatat di BEI.


(Data kapitalisasi per 31 Januari 2018 dengan mengeluarkan saham yang disuspensi dan saham baru listing Januari 2018.)

Dari perhitungan di atas, dengan penggolongan tertentu yang kami buat sendiri, angka rasio Gini adalah 0,82 yang masuk golongan tingkat ketimpangan tinggi. Tercatat hanya ada 12 emiten dengan kapitalisasi di atas Rp 100 triliun atau 2,2% dari 545 emiten, menguasai nilai kapitalisasi sebesar Rp 3.807 triliun atau sebesar 52,63% dari seluruh nilai kapitalisasi yang kami hitung yang sebesar Rp 7.234 triliun.

Sama halnya dengan nilai perdagangan harian rata-rata saham di BEI. Tingkat ketimpangan yang kami hitung selama Januari 2018 adalah sebesar 0,88.


(Data perdagangan bulan Januari 2018 dengan mengeluarkan saham yang disuspensi dan saham baru listing  Januari 2018.)

Pasar saham sejatinya dapat menjadi alat untuk mendistribusikan kue ekonomi. Investor saham publik dapat turut serta menikmati perkembangan ekonomi Indonesia yang diwakili dengan kenaikan saham-saham yang tercatat di BEI dan menikmati pembagian dividen, namun di sisi lain kenaikan harga-harga saham turut menjadi penyumbang terbesar ketimpangan distribusi kekayaan karena harga saham-saham yang banyak meningkat menjadi andil utama peningkatan kekayaan segelintir konglomerat.

Program Yuk Nabung Saham dari BEI merupakan program mulia yang bertujuan mengajak seluas-luasnya seluruh masyarakat Indonesia agar dapat turut menikmati kelezatan kue ekonomi. Apakah Anda sudah menabung saham?


Sumber bacaan: 
1. https://fahar26.wordpress.com/2012/01/14/menghitung-koefisien-gini-dengan-ms-excel/
2. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1116

Jumat, 09 Februari 2018

Minggu, 04 Februari 2018

Investasi Saham - Berbagai Kelebihannya

Berbagai instrumen investasi menjadi pilihan untuk meningkatkan nilai kekayaan investor. Saham sendiri merupakan pilihan investasi yang berisiko cukup tinggi namun menawarkan tingkat keuntungan jangka panjang yang jauh lebih tinggi daripada instrumen investasi lainnya.

Rotasi

Kelebihan utama pada investasi saham adalah bisa dilakukannya perpindahan atau rotasi dari satu sektor ke sektor lainnya atau dari satu saham ke saham lainnya.

Selama tiga tahun dan lima tahun terakhir IHSG tumbuh rata-rata sebesar 7,20% dan 9,45%. Pertumbuhan sebesar itu tentunya belum termasuk pendapatan dividen yang bisa diraup oleh investor.

Apakah pertumbuhan sebesar itu terlihat tidak cukup menarik? Seorang investor yang cerdas bisa jadi akan menikmati hasil yang lebih baik daripada rata-rata pasar jika mampu mengalokasikan investasinya pada sektor-sektor yang lebih menarik selama tahun-tahun tersebut.


Selama tiga tahun terakhir, sektor finance yang direpresentasikan dengan indeks sektor finance tumbuh rata-rata sebesar 18,64% sedangkan untuk lima tahun terakhir tumbuh sebesar 21,48%. Sektor kedua yang tumbuh paling mengesankan adalah sektor consumer goods yang tumbuh selama tiga tahun terakhir sebesar 10,46% dan lima tahun terakhir sebesar 16,55%.

Selama tiga tahun terakhir, sektor agriculture memberikan hasil negatif sebesar 10,42% dan lima tahun terakhir hasil negatif sebesar 4,33%.

Investor yang cerdas akan mampu dengan baik melakukan rotasi sektor dan rotasi saham untuk memperoleh hasil di atas rata-rata pasar. Dia akan bertindak seperti seekor kutu loncat.

Selama dua tahun terakhir sektor mining dan  basic industry memberikan hasil yang paling baik . Indeks sektor mining dan basic industry naik masing-masing sebesar 96.53% dan 68.99% atau rata-rata sebesar 48,27% dan 34,50%. Bandingkan dengan IHSG yang naik rata-rata sebesar 19,19% dan indeks agriculture yang turun sebesar 2,99%.


Pasar saham memberikan pilihan bagi investor untuk melakukan rotasi. Berpindah dari satu sektor ke sektor lain. Berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Jika Anda mempunyai bisnis nyata yang sedang dijalankan dan mengalami kemunduran tentunya sangatlah sulit bagi Anda untuk melakukan pergantian bisnis atau menutup bisnis dengan cepat. Jika Anda ingin menjual bisnis tersebut tentu akan menemui kesulitan untuk mencari pembelinya. Di pasar saham tersedia berbagai macam bisnis dengan berbagai macam sektor yang bisa menjadi pilihan. Ini bukan berarti meminta Anda untuk tidak berbisnis karena di balik sebuah saham juga adalah sebuah bisnis nyata.

Sebuah rotasi teknikal yang jitu dapat menawarkan hasil yang sangat tinggi. Seorang investor momentum yang ahli dapat melakukan rotasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Melakukan penjualan di titik tinggi dan membeli pada titik rendah. Melakukan hal tersebut beberapa kali dalam setahun.

Likuid

Kapitalisasi semua saham yang tercatat di BEI per tanggal 2 Februari 2018 adalah sebesar Rp 7.372 triliun. Jumlah saham tercatat sebanyak 571 buah. Pada tahun 2016, nilai transaksi rata-rata transaksi harian adalah sebesar Rp 7,498 triliun.

Jika Anda memerlukan uang dengan mudah Anda bisa menjual saham dan menerima dananya pada beberapa hari kemudian.

Jika berinvestasi pada properti fisik Anda memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencairkan investasi tersebut. Bisa jadi Anda memerlukan waktu bertahun-tahun.

Tentunya ada saham-saham yang perdagangannya tidak likuid juga. Investor cerdas yang berpengalaman dapat melakukan alokasi yang baik untuk menyesuaikan dengan tingkat likuiditas pasar. Bisa saja mengalokasikan sebagian dana untuk saham-saham tidak likuid namun diperuntukkan untuk jangka panjang.

Kapitalisasi Besar

Besarnya kapitalisasi pasar saham memberikan peluang bagi seorang investor untuk mengembangkan dananya sebesar-besarnya. Pasar saham memiliki daya sedot yang sangat besar. Tentunya dalam kondisi nyata akan sangat sulit bagi seorang pebisnis untuk mencari bisnis baru yang menguntungkan untuk dibuka dengan modal besar yang dia miliki.

Pasar saham menyediakan berbagai macam bisnis yang sudah jadi dari yang sudah sangat mapan hingga bisnis ecek-ecek (banyak perusahaan abal-abal di BEI). Seorang investor yang cerdas dapat memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia di pasar saham untuk menanamkan investasinya sebesar-besarnya. 

Pajak yang Rendah

Kelebihan investasi di saham yang tercatat di BEI adalah hasilnya dikenakan tarif pajak penghasilan yang rendah. Setiap penjualan saham dikenai tarif pajak penghasilan hanya sebesar 0,1% final dari nilai penjualan tanpa melihat apakah penjualan tersebut merupakan transaksi yang memberikan laba atau yang rugi. Pendapatan dividen pun dikenakan tarif PPh yang cukup rendah yaitu sebesar 10% final walaupun ini sebenarnya merupakan pajak berganda karena perusahaan sendiri telah dikenai pajak penghasilan.

Tersedia pada Harga Murah

Pasar saham ternyata menyediakan banyak saham murah dengan nilai pasar yang jauh di bawah nilai dasarnya. Uniknya pasar saham juga bersedia menyerap harga saham dengan mahal.

Investor yang cerdas akan berinvestasi pada saham-saham murah dan melepas saham-saham di harga mahal.

Memotivasi untuk Terus Belajar

Berinvestasi pada saham memaksa seorang investor untuk memahami banyak hal. Seorang investor saham yang generalis akan lebih berhasil daripada yang spesialis. Memahami berbagai bisnis yang ada lebih berpotensi menghasilkan berbagai pilihan saham yang berhasil.

Memahami berbagai bidang ilmu akan menambah ketajaman pisau bedah seorang investor. Seorang investor dipaksa untuk memahami dunia ekonomi makro dan mikro. Dunia manajemen keuangan, akuntansi, perpajakan, kewirausahaan, orang-orang di belakang perusahaan dan tata kelola perusahaan yang baik. Seorang investor dipaksa untuk mempelajari siklus harga komoditas dan faktor-faktor supply dan demand-nya.

Pengetahuan di bidang hukum juga terpaksa harus dipelajari karena tidak sedikit permasalah hukum yang membuat sebuah perusahaan terkapar.

Memahami kebijakan-kebijakan pemerintah serta bank sentral sendiri maupun negara-negara lain juga menjadi wajib. Seorang investor saham dituntut untuk terus mengikuti perkembangan dunia terkini. Seorang investor saham biasanya selalu mengikuti perkembangan politik dalam negeri dan luar negeri. Tidak dapat disangkal kalau seorang investor saham sukses merupakan orang dengan tingkat pengetahuan umum yang sangat baik.

Tidak Perlu Tempat Penyimpanan Fisik

Pada saat ini seluruh saham yang kita miliki yang tercatat di BEI sudah menjadi scriptless atau dapat di-scriptless-kan. Fisiknya tidak perlu dipegang dan tidak perlu dijaga berhubung sudah ada lembaga yang mengambilalih tugas-tugas tersebut. Sebagai investor Anda tinggal duduk santai.

Tetangga Anda tidak akan tahu kalau Anda punya banyak saham. Tapi tetangga sangat mungkin tahu kalau Anda punya banyak properti. Jika Anda berinvestasi pada emas batangan, Anda bisa jadi pusing memikirkan cara menyimpannya. Anda akan pusing jika mempunyai sebidang tanah yang diduduki oleh pihak lain atau katakanlah “cukup beruntung” hanya menjadi tempat pembuangan sampah.

Karena secara fisik Anda tidak memegang saham, maka saham Anda bebas dari risiko kebakaran, pencurian atau bencana alam.

Mengisi Waktu Luang dan Menjadi Bahan Perbincangan

Investasi pada saham bisa menjadikan seorang investor menjadi sibuk dan akan menjadi lebih sibuk lagi jika investor saham suka melakukan trading aktif.

Sebelum berkembangnya platform trading online seperti sekarang ini, investor saham yang aktif biasanya akan mengunjungi galeri saham untuk melakukan pemantauan pasar dan memberi order ke broker. Di sana dia akan bertemu dengan investor-investor lainnya. Baik tua maupun yang muda dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Tetap aktif dan bertemu dengan banyak orang di hari tua tentunya akan sangat baik dan konon ini bisa memperlambat kepikunan.

Seorang pensiunan yang pada awalnya gaptek untuk menggunakan hanya sekedar keyboard pada komputer meja pun pada akhirnya dapat menjadi ahli dan dengan cepat melakukan sendiri ordernya. Pensiunan yang lebih canggih saat ini tentu tidak susah lagi dalam memanfaatkan platform trading pada aplikasi mobile.

Seluk-beluk saham, naik turunnya harga sahamnya, naik turunnya pasar, gerakan bandar bisa menjadi bahan perbincangan yang menarik untuk sesama investor. Ketika dulu obrolan banyak dilakukan secara tatap muka langsung, maka di zaman now ini banyak yang memanfaatkan media sosial. Dengan media sosial saat ini tentu perbincangan semakin seru karena dengan mudah berbagai informasi dapat dibagikan.

Investasi saham bisa menjadi bahan obrolan yang menarik dalam acara arisan ibu-ibu. Menjadi bahan perbincangan yang dapat menambah keeratan hubungan antarkeluarga, saudara, kerabat, teman, kenalan dan komunitas. 

Jika pasar modal semakin berkembang, jumlah investor ritel semakin banyak, maka di warung-warung kopi bisa jadi obrolan saham menjadi obrolan yang lebih menarik daripada obrolan tentang politik.

Pekerjaan Paling Demokratis dan Universal

Jika berinvestasi saham dianggap sebagai sebuah pekerjaan, maka ini bisa menjadi pekerjaan sampingan atau bahkan pekerjaan utama. Bisa menjadi pekerjaan yang paling baik di kala pensiun. Pekerjaan ini tidak memandang strata sosial, suku, ras, agama, jenis kelamin, tampilan fisik, cacat atau tidak, miskin atau kaya. Orang ndeso atau orang “kota”. Tidak memandang latar belakang pendidikan. Pintar atau “bodoh”. Semua orang bisa melakukan pekerjaan ini. Yang dananya sedikit tentu berinvestasi sesuai kemampuannya. Yang tajir bisa membeli lebih banyak. Dengan uang hanya sejumlah Rp 400.000 saja Anda sudah bisa memiliki saham TLKM sebanyak 100 lembar atau 1 lot (harga TLKM Rp 4.000/lembar).

Dari seorang ibu rumah tangga hingga seorang supir mikrolet dapat menjadikan investasi saham sebagai pekerjaan sampingan. Banyak kok saham bagus yang terjangkau hanya dengan dana minimal.

Dapat Dilakukan Di Mana Pun

Perkembangan teknologi smartphone dan gadget, IT dan internet saat ini membuat setiap transaksi saham dapat dilakukan di mana pun juga. Perangkat mobile yang didukung dengan platform mobile yang canggih benar-benar sangat mendukung kelancaran transaksi saham.

Anda dapat melakukan sendiri transaksi saham ketika sedang berada di luar. Ketika sedang berwisata. Atau....ketika sedang berada di toilet atau ketika sedang berada di penjara sekali pun (jika ada aturan yang mengizinkan ya..). Bahkan Anda bisa memerintah robot trading untuk melakukannya.

Meningkatkan Kecerdasan Finansial dan Kewirausahaan

Seorang investor saham yang semakin berpengalaman akan semakin banyak menyerap ilmu investasi. Membuatnya semakin cerdas secara finansial. Semakin mampu untuk memilah antara investasi yang baik dengan investasi yang tidak baik. Antara investasi bodong, investasi MLM palsu, investasi money game. Kecerdasan finansial yang semakin baik membuat seorang investor saham semakin menghargai kekayaan yang dimiliki. Ilmu pengetahuan yang dimilikinya ini tentunya dapat ditularkan kepada siapa pun juga sehingga mereka pun bisa terhindar dari penipuan-penipuan investasi bodong.

Dengan memahami banyak sektor, banyak bisnis, banyak perusahaan, seorang investor saham secara nyata akan semakin terasah kemampuan kewirausahaannya. Sorang investor yang dapat membaca dengan baik prospek sebuah bisnis bisa jadi secara nyata akan membuka usaha di bidang tersebut juga.

Membuka perusahaan, membuka lapangan kerja, memberdayakan orang-orang, memberdayakan ekonomi, memberi keuntungan kepada masyaratkat sekitarnya dan membayar pajak kepada negara tentulah sangat mulia.

Bisa Kaya

Aha! Inilah sebenarnya tujuan yang mestinya paling dicari oleh setiap investor saham. Berinvestasi saham bisa membuat Anda menjadi kaya. Berinvestasi saham jelas sama dengan Anda mempunyai bisnis. Bisnis yang menghasilkan banyak uang akan membuat Anda menjadi kaya karena harga sahamnya akan meningkat banyak. Bisnis yang dijual terlalu murah bisa membuat Anda menjadi kaya dengan hanya menjual pada harga wajarnya pada suatu saat nanti. Anda mesti bekerja dengan membedah setiap saham untuk menjadi kaya. Anda mesti bersabar untuk menunggu hasilnya. Dan Anda mesti mempunyai keberuntungan agar lebih cepat tercapai cita-cita menjadi kaya dari saham.

Apakah ada investasi yang bisa membuat kita gulung tikar? Berinvestasi pada instrumen yang berbahaya tanpa sebuah jaminan aset yang cukup dan tidak memiliki nilai dasar bisa membuat Anda menjadi miskin. Berinvestasi pada saham sejatinya juga menawarkan peluang untuk menjadi miskin jika terjadi kesalahan, dilakukan secara sembarangan, bermain saham gorengan atau dilanda ketidakberuntungan mutlak. Investor yang cerdas akan mampu menilai sebuah instrumen yang mempunyai nilai dasar atau hanya seonggok sampah.

Beberapa jenis investasi hanya akan mempertahankan nilai aset Anda atau memberikan pertumbuhan yang hanya rata-rata.  Berinvestasi pada properti fisik pada dua tahun belakangannya pada umumnya masih belum memberikan hasil yang memadai. Pada valas dan emas pun demikian karena perkembangan nilainya yang tidak seberapa.

Berinvestasi pada saham dapat membuat Anda menjadi kaya dan dalam waktu yang lebih cepat namun tentunya dengan risiko yang juga cukup tinggi.