Analisis Laporan
Keuangan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) 3M Des. 2017
Rabu, 31 Januari 2018
Senin, 29 Januari 2018
Sabtu, 27 Januari 2018
Saham Gorengan - Berbagai Faktor di Belakangnya
Apakah yang dimaksud dengan saham gorengan? Apakah
saham-saham dengan valuasi PBV yang sangat tinggi? Jika itu acuannya, berapakah
sebenarnya acuan rasio PBV yang termasuk tinggi?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, pertama kita bisa
mengambil acuan berapa tingkat pengembalian modal/imbal hasil investasi modal
sendiri (ROE) yang diinginkan secara umum dalam setahun. Apakah cukup sebesar
10%, 15% atau 20%? Baiklah, kita ambil angka standar tinggi, yaitu 20%.
Misalnya ada sebuah perusahaan yang mempunyai ekuitas
sebesar Rp 100 dan dapat menghasilkan secara konsisten laba sebesar Rp 20 setahun
dan seluruhnya dibagi sebagai dividen setiap tahun sehingga ekuitasnya tetap
dijaga sebesar Rp 100. Berapakah tingkat harga yang investor rela keluarkan
untuk membeli saham tersebut? Berapa kali dari jumlah labanya? Apakah 10 kali,
15 kali ataukah 20 kali? Baiklah, kita mengambil angka standar atas saja yaitu
sebesar 15 kali.
Jika 15 kali, maka harga saham dihargai sebesar Rp 20 x 15 =
Rp 300. Dibandingkan dengan nilai ekuitas berarti 300/100 atau sama dengan 3
kali. Hore! Kita telah menemukan angkanya. Jadi
PBV sama dengan 3. Kita ambil angka ini sebagai acuan.
Secara umum, imbal hasil investasi (ROE) perusahaan yang
semakin rendah berpeluang dihargai dengan PBV lebih rendah dan investasi dengan
imbal hasil lebih tinggi berpeluang memberikan harga PBV yang lebih tinggi. Namun
hati-hati dengan valuasi tinggi tanpa disertai dengan pertumbuhan memadai.
Dengan PER sebesar 15 kali saja, tingkat BEP (pengembalian modal) yang
diharapkan adalah sama dengan 15 tahun atau imbal hasil sebesar 6,67% per tahun
rata-rata tanpa memperhitungkan hasil investasi kembali dividen.
Berikut ini adalah simulasi dari asumsi beberapa tingkat PER untuk memperoleh gambaran tingkat PBV yang mungkin dibandingkan dengan tingkat ROE.
Jika ada saham yang dihargai dengan valuasi PBV tinggi atau
sangat tinggi di pasar namun mempunyai laba yang masih minim atau bahkan rugi
dan atau dengan ROE rendah, kira-kira apakah ada sesuatu nilai tersembunyi yang
tidak diketahui oleh investor lain yang tidak membeli?
SAHAM GORENGAN
Ketika sebuah saham dihargai sangat tinggi, logikanya, tentunya
harus ada sesuatu spesial yang bersifat fundamental yang bakal terjadi pada
masa yang akan datang, yaitu misalnya, labanya bakal meningkat pesat pada
tahun-tahun mendatang.
Apakah memang seperti itu?
Kenyataannya ternyata tidak selalu. Faktor fundamental tidak
mendukung namun harga saham tetap di atas selama bertahun-tahun atau masih
terus meningkat harganya. Dalam hal ini kita tidak bisa mengesampingkan faktor psikologi
dalam valuasi sebuah saham.
Ketika kita membeli sesuatu, keputusan kita bisa dipengaruhi
oleh faktor emosi semata. Perasaan suka dan tidak suka.
Ketika memutuskan untuk membeli mobil merek A, keputusan
kita bisa dipengaruhi oleh tampilan mobil baik eksterior maupun interiornya,
warna mobil dan merek mobil. Bisa dipengaruhi oleh lingkungan kita yang sebagian
besar membeli mobil merek tersebut. Bisa dipengaruhi oleh iklan. Bisa
dipengaruhi oleh faktor merasa ketinggalan. Bisa dipengaruhi oleh jenis mobil yang
sedang ngetren.
Sama halnya dengan
keputusan dalam membeli sebuah saham.
Ketika ada sebuah saham yang mengalami kenaikan terus-menerus,
ramai perdagangannya dengan volume transaksi semakin meningkat, banyak dibahas
di media, banyak direkomendasi analis maka seorang investor bisa terpengaruh
untuk ikut melakukan pembelian. Ini disebut dengan prilaku ikut-ikutan
(herding).
https://walletcare.wordpress.com/2015/02/21/behavioral-economics/ |
Jika harga sebuah saham dihargai dengan valuasi sangat
tinggi, misalnya dengan rasio PBV sangat tinggi namun tidak disertai dengan dukungan
faktor fundamental lainnya, namun masih terus naik dan naik lagi atau selama
bertahun-tahun masih tetap bertahan dihargai dengan valuasi sangat tinggi, apa
kira-kira alasan yang mendasarinya?
Kami merangkum faktor-faktor psikologi dan prilaku ekonomi berikut
ini yang kami amati merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruhi harga
saham-saham gorengan tetap tinggi atau semakin tinggi.
FAKTOR KESERAKAHAN EKONOMI
Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan utama seseorang atau
pihak-pihak tertentu dengan menggoreng sebuah saham adalah untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya. Harga saham diolah sedemikian rupa sehingga diharapkan orang
lain akan ikut melakukan pembelian yang kemudian tanpa sadar telah terjebak dalam sebuah
permainan licik. Untuk menarik minat pembeli maka harga saham akan digoreng terus-menerus.
https://www.slideshare.net/avlaniruchir/stock-market-1-presentation |
FAKTOR TIDAK MAU RUGI
Ketika seseorang memborong sebuah saham secara besar-besaran
di harga tinggi sehingga menjadikannya penguasa pasar namun kemudian nyangkut karena tidak ada lagi pembeli
lain yang bersedia membeli di harga tinggi karena pertimbangan fundamental,
saham tersebut akan tetap dia pertahankan terus-menerus harganya karena dia
tidak mau merasakan kerugian. Merasa sangat sakit jika mengalami kerugian.
Pada suatu ketika Anda mengalami kerugian pada sebuah saham,
katakanlah sebesar Rp 1 juta. Anda tidak rela menjual saham tersebut. Di saat yang sama Anda dengan cepat telah menjual saham lain dengan keuntungan
sebesar Rp 1 juta. Perasaan sakit karena rugi sebesar Rp 1 juta Anda lebih terasa daripada perasaan senang karena memperoleh Rp 1 juta.
FAKTOR WINDOW DRESSING
FAKTOR WINDOW DRESSING
Meningkatkan dan mempertahankan kinerja portofolio agar bisa
menyaingi indeks acuan merupakan cita-cita kebanyakan manajer investasi (MI).
Ketika mereka nyangkut mereka akan
tetap mempertahankan harga sebuah saham untuk memperoleh tampilan cantik yang
sebenarnya ilutif pada dana kelolaannya. Mempertahankan terus menerus harga
sebuah saham untuk menjaga kinerja dana kelolaan, meskipun tidak mempunyai
alasan fundamental, merupakan tindakan window
dressing juga. Tujuannya bisa merupakan tujuan subjektif, misalnya, untuk
memperoleh bonus, kenaikan jabatan, meningkat citra produk atau untuk
menghindari kecurigaan dari penegak hukum.
Ya benar, penegak hukum. Jika dana kelolaan berhubungan
dengan kekayaan negara, seorang MI yang melakukan tindakan sembarangan sehingga
menyebabkan kerugian pada dana kelolaannya berpotensi untuk berurusan dengan
penegak hukum. Cermati kasus dapen (dana pensiun) Pertamina yang bermasalah
dengan pembelian saham-saham tertentu. Tidak tertutup kemungkinan MI berurusan
dengan hukum apabila melakukan tindakan yang menjurus kepada tindak pidana
penipuan yang merugikan pemilik dana meskipun itu adalah masyarakat umum.
Seorang MI yang tidak jujur dengan mudah dapat melakukan transaksi penipuan yang menguntungkan diri sendiri. Misalnya, menjual saham sendiri dan mengorbankan investor dana kelolaannya. Misalnya, sebelum saham X digoreng, MI akan membeli saham X sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri. MI kemudian menggoreng saham tersebut dan menjual saham tersebut di harga tinggi ke dana kelolaannya. Agar tindakan tersebut tidak dicurigai maka MI akan terus menjaga harga saham tersebut yang lagi-lagi menggunakan dana kelolaannya.
https://www.finance-monthly.com |
Apakah penggoreng saham yang melakukan penipuan harga saham sehingga menyebabkan investor saham mengalami kerugian pernah dipidana? Satu kasus yang terkenal pada masa lalu adalah kasus Bank Pikko.
FAKTOR NILAI JAMINAN
https://www.dirtcheapejuice.com |
Beberapa saham gorengan di BEI dicurigai berat merupakan
saham-saham yang dijaminkan, misalnya, sebagai jaminan repo saham.
Untuk menciptakan sebuah nilai, pihak yang menerbitkan saham
akan menggoreng saham tersebut sehingga memiliki nilai dan akhirnya dapat
digunakan sebagai jaminan untuk meminjam kepada pihak lain.
Misalnya pihak tersebut mempunyai modal hanya Rp 100 miliar
namun mempunyai kebutuhan dana sangat besar. Jika meminjam secara konservatif
paling-paling juga akan memperoleh nilai pinjaman sebesar Rp 100 miliar juga.
Namun bagaimana jika sahamnya dia naikkan sehingga nilainya menjadi Rp 1
triliun, berapakah jaminan yang bisa dia peroleh?
FAKTOR JATUH CINTA
Ketika seorang lelaki jatuh cinta pada seorang wanita, apa
pun bisa dilakukannya. Bahkan bersedia melakukan bunuh diri untuk membuktikan
cintanya. Begitu juga dengan seseorang yang terlanjur jatuh cinta kepada sebuah
saham rela mempertahankan sahamnya terus-menerus walaupun sebenarnya
fundamentalnya telah sangat berubah. Penyebab jatuh cinta kepada sebuah saham
ini tentu sangat relatif. Bisa karena saham tersebut pernah memberikan kenaikan
harga secara terus-menerus. Bisa karena fundamentalnya pernah sangat bagus. Bisa
karena merupakan saham yang pernah memberikan keuntungan tertinggi dalam
sejarah. Bisa karena merek
yang dipunyai perusahaan. Dan lain-lain.
FAKTOR CITRA
Akan membanggakan jika saham yang kita pegang merupakan
saham bergengsi yang masuk jajaran elit. Masuk jajaran saham MSCI atau LQ45. Akan
membanggakan apabila kita memiliki saham, harga saham kita naik terus dan menjadikan
kita masuk jajaran 100 orang terkaya. Bukan begitu?
http://www.wikiwand.com |
FAKTOR SURVIVAL BIAS
Ketika seseorang tidak mau menjual saham yang dipegangnya walaupun faktor fundamental telah banyak berubah dengan harapan akan kembali naik karena mencontoh pada kasus-kasus survival saham lain yang sebenarnya sangat jarang terjadi mempunyai prilaku yang disebut sebagai survivorship bias atau survival bias dalam behavioral economics.
Prilaku seperti itu dapat dicontohkan, misalnya, prilaku seseorang dengan membeli saham GTBO dengan harapan saham tersebut akan naik ke masa-masa puncaknya juga karena mencontoh cerita sukses saham-saham batubara lainnya pada saat ini yang memasuki harga-harga puncaknya namun mengesampingkan kisah keterpurukan saham batubara lainnya (BORN atau BRAU yang telah didelisitng atau BUMI yang sebenarnya masih terpuruk dari harga Rp 8000 an dulu).
Kami mengindentifikasi setidaknya saham-saham berikut ini merupakan bekas saham gorengan yang sekarang terpuruk dan masih tercatat hingga saat ini, yaitu :
ARTI;BAJA;CNKO;GAMA;LCGP;MIRA;MITI;PKPK;PLAS;POLY;SIAP;SUGI;TMPI;TRUB.
Beberapa saham yang dulunya berjaya namun sekarang terpuruk merupakan kombinasi dari efek dari keberhasilan penggorengan yang kemudian dilakukan "penghancuran" dari dalam seperti saham-saham dari group tertentu. Beberapa saham perusahaan pelayaran. Saham yang baru-baru ini didelisting INVS dan CPGT merupakan golongan yang sama.
Investor lawas akan mengingat kepunahan dari bursa saham DGSA, BASS, BMSR atau ada yang masih ingat saham SUBA atau MANY? Saham MANY merupakan saham fenomal karena dengan cepat ditendang dari bursa. Orang yang berada di balik SUBA dan MANY disebut-sebut merupakan orang yang sama.
Berikut ini daftar perusahaan tercatat yang sudah tidak aktif lagi di bursa. Kebanyakan dalam status pailit dan likuidasi atau tidak aktif lagi operasinya dan bahkan ada yang sudah benar-benar tinggal nama karena direksinya tidak dapat dihubungi.
FAKTOR KESENANGAN
Ketika seseorang tidak mau menjual saham yang dipegangnya walaupun faktor fundamental telah banyak berubah dengan harapan akan kembali naik karena mencontoh pada kasus-kasus survival saham lain yang sebenarnya sangat jarang terjadi mempunyai prilaku yang disebut sebagai survivorship bias atau survival bias dalam behavioral economics.
Prilaku seperti itu dapat dicontohkan, misalnya, prilaku seseorang dengan membeli saham GTBO dengan harapan saham tersebut akan naik ke masa-masa puncaknya juga karena mencontoh cerita sukses saham-saham batubara lainnya pada saat ini yang memasuki harga-harga puncaknya namun mengesampingkan kisah keterpurukan saham batubara lainnya (BORN atau BRAU yang telah didelisitng atau BUMI yang sebenarnya masih terpuruk dari harga Rp 8000 an dulu).
https://xkcd.com |
Kami mengindentifikasi setidaknya saham-saham berikut ini merupakan bekas saham gorengan yang sekarang terpuruk dan masih tercatat hingga saat ini, yaitu :
ARTI;BAJA;CNKO;GAMA;LCGP;MIRA;MITI;PKPK;PLAS;POLY;SIAP;SUGI;TMPI;TRUB.
Beberapa saham yang dulunya berjaya namun sekarang terpuruk merupakan kombinasi dari efek dari keberhasilan penggorengan yang kemudian dilakukan "penghancuran" dari dalam seperti saham-saham dari group tertentu. Beberapa saham perusahaan pelayaran. Saham yang baru-baru ini didelisting INVS dan CPGT merupakan golongan yang sama.
Investor lawas akan mengingat kepunahan dari bursa saham DGSA, BASS, BMSR atau ada yang masih ingat saham SUBA atau MANY? Saham MANY merupakan saham fenomal karena dengan cepat ditendang dari bursa. Orang yang berada di balik SUBA dan MANY disebut-sebut merupakan orang yang sama.
Berikut ini daftar perusahaan tercatat yang sudah tidak aktif lagi di bursa. Kebanyakan dalam status pailit dan likuidasi atau tidak aktif lagi operasinya dan bahkan ada yang sudah benar-benar tinggal nama karena direksinya tidak dapat dihubungi.
FAKTOR KESENANGAN
Hanya untuk memuaskan kesenangan diri, seseorang dapat
menggoreng saham untuk dirinya sendiri karena dia senang melihat portofolionya
sangat hijau, senang melihat kenaikan harga sahamnya terus-menerus walaupun artifisial,
senang membuat orang lain iri terhadap saham dia.
http://laoblogger.com |
Demikianlah rangkuman kami. Tentunya masih ada faktor
psikologis dan faktor prilaku ekonomi lain yang berada di balik sebuah saham gorengan.
Kamis, 25 Januari 2018
Selasa, 23 Januari 2018
Minggu, 21 Januari 2018
Rumus Keberhasilan Investasi Saham
Pada awal tahun ini kami berkomunikasi dengan seorang
teman lama yang kebetulan baru mulai berinvestasi saham. Lebih kurang empat
bulan dia sudah kerkecimpungan di dalamnya. Dia sudah membeli delapan buah buku
untuk mendukung pengetahuan dan keahlian dia dalam berinvestasi. Langkah yang cukup bagus
bukan? Cuma dia masih merasa belum menemukan rumus yang tepat untuk sukses
dalam berinvestasi saham.
Sebenarnya apa sih rumus terbaik untuk sukses dalam
berinvestasi saham?
http://www.thedooverguy.com |
Setiap orang tentu mempunyai cara tersendiri untuk mencapai sukses dalam hidupnya. Tidak terkecuali dengan cara dalam berinvestasi saham. Menurut kami, dari pengalaman kami selama ini rumus tersebut tidak jauh dari rumus sukses pada umumnya, yaitu : BEKERJA, BERSABAR dan KEBERUNTUNGAN!
Kedengarannya terlalu klise? Tapi memang
begitulah kenyataan yang kami jalani selama ini.
Tanpa bekerja, mengerjakan PR (pekerjaan rumah), untuk
memilih beberapa dari lima ratusan emiten kedengarannya pasti tidak mungkin.
Tidak mungkin bisa disambar begitu saja saham yang memberikan hasil yang bagus dengan konsisten tanpa melakukan pembedahan, riset dan mengikuti terus perkembangannya.
Mengerjakan PR seperti itu adalah bagian dari BEKERJA
bukan?
Namanya berinvestasi tentu memerlukan waktu untuk berbuah.
Bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tanpa kesabaran hasilnya tentu tidak
akan besar. Sebuah perusahaan didirikan bukan hanya untuk setahun dua tahun,
tapi pasti dipikirkan kalau bisa untuk selamanya. Tentunya tidak ada yang
didirikan hanya untuk waktu yang singkat. Jadi bagaimana bisa berhasil atau hasil
investasi menggelembung dalam jangka pendek sedangkan perusahaan perlu waktu panjang
untuk untuk menumbuhkan nilai yang besar? Inilah kenapa harus BERSABAR.
KEBERUNTUNGAN berpengaruh pada keberhasilan investasi
saham? Kedengarannya tidak logis? Namun ini kami alami sendiri dari perjalanan
kami selama ini. Bagi orang lain tentu
bisa berbeda.
Contoh KEBERUNTUNGAN mutlak yang kami alami dapat ditunjukkan pada aksi korporasi yang dilakukan INDY pada akhir tahun lalu dengan mengakuisisi tambahan 40% saham Kideco. Pada awalnya kami juga tidak mempercayai rumor mengenai akuisisi tersebut dan berpikir hanya disebarkan oleh pihak tertentu untuk mendorong naik saham INDY. Tapi kami memang tetap memegang saham tersebut dan tidak berpikir rumor itu bakal menjadi kenyataan. Kemudian memang benar terjadi dan kemudian KEBERUNTUNGAN tingkat tinggi diraih dalam waktu singkat yang sangat jarang ada. Tentunya ini juga didukung oleh keberuntungan harga batubara yang masih tetap berada di puncaknya hingga saat ini. (Soal INDY ini sayangnya kami tidak cukup BERUNTUNG untuk menikmati kenaikan harga yang terus terjadi belakangan karena kami sudah melepas sebagian besar di harga jauh lebih rendah.)
Bagaimana kalau tanpa keberuntungan masih bisa
berhasil dalam investasi saham. Jawabannya tentu pasti bisa.
Pengalaman kami memberikan kami sebuah kesimpulan
pemikiran bahwa keberhasilan dalam investasi saham mempunyai tingkat sumbangan
70% bekerja+bersabar dan 30% adalah keberuntungan.
Jadi walaupun misalnya keberuntungan 30% tidak menghampiri Anda, namun jika Anda sudah bekerja dengan baik dan bersabar, 70% keberhasilan masih akan berada di pihak Anda.
Bagaimana cara bekerja dalam memilih saham? Sesuai
dengan filosifi investasi kami cara bekerja tidak perlu rumit dan tidak perlu
keras, tapi bekerja dengan cerdas dan sederhana saja. Tidak ada yang rumit
dalam memilih saham. Anda tidak perlu rasio-rasio keuangan aneh dan rumit. Anda tidak perlu rumus-rumus teknikal dan Anda tidak perlu mengidentifikasi jenis-jenis chart dengan bahasa-bahasa asing yang sulit dihapal. Tetapi Anda memang perlu melakukan analisis tren besar pergerakan harga untuk menentukan sebuah timing.
Dalam memilih saham, meskipun tidak rumit, tapi
rupanya cukup sulit karena banyaknya perusahaan yang listing. Sekarang masih
500-an perusahaan (emiten), bagaimana dengan tahun-tahun mendatang? (Ini kenapa kemudian berkembang
pendekatan investasi di indeks saham tanpa perlu melakukan riset yang terlalu
banyak kepada ratusan emiten. Kedengarannya simpel bukan? Namun cara ini apakah
bisa menemukan mutiara dalam lumpur?)
Jadi bagaimana bekerja yang cerdas? Anda hanya perlu memilih perusahaan yang bagus dan masih murah. Perusahaan yang murah adalah yang nilai pasarnya masih di bawah nilai dasarnya (nilai fundamental/intrinsik). Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang dapat terus-menerus meningkatkan nilai dasarnya.
Sebelum membeli kucing maka keluarkan dulu kucingnya dari dalam karung untuk dinilai, apakah kucing yang sehat, apakah gemuk, apakah
fisiknya bagus, apakah bisa menangkap tikus atau apakah kira-kira bisa melawan anjing...? :)
Anda juga bisa memilih perusahaan dengan nilai dasar yang Anda perkirakan akan meningkat dengan cepat dan melebihi harga pasarnya pada saat ini. Karena sebenarnya perusahaan yang bagus nilai dasarnya biasanya juga sudah bagus nilai pasarnya sehingga tidak tersedia secara murah juga.
Jangan terjebak dalam saham-saham tidak bernilai dasar
atau yang nilai pasarnya jauh melebihi nilai dasarnya. Jangan terjebak dalam
saham gorengan dan permainan angka-angka tanpa tahu dengan jelas isinya.
Ok. Jadi bagaimana menilai sebuah perusahaan untuk
memperoleh nilai dasarnya?
Pertama kali, untuk memperoleh gambaran nilai dasar
perusahaan maka Anda bisa melakukan analisis terhadap laporan keuangan
perusahaan. Nilai ekuitas perusahaan yang tampil di laporan posisi keuangan merupakan
nilai dasar perusahaan dari sisi akuntansi. Tentukan apakah aset-aset yang
diwakili mencerminkan nilai-nilai yang cukup. Apakah ada aset-aset yang
kemungkinan tidak dapat diuangkan? Apakah ada piutang yang tidak dapat
tertagih? Apakah ada aset-aset yang
tidak jelas? Analisis terhadap liabilitas perusahaan. Apakah liabilitas
mendukung pertumbuhan ekuitas atau sebaliknya? Analisis perkembangan
pertambahan ekuitas dari sisi pendapatan dan laba.
Nilai ekuitas (nilai buku) merupakan acuan pertama untuk nilai dasar. Pertambahan dan penurunan nilai dasar dapat dilakukan dengan membandingkan perkembangan laba rugi, penambahan atau pengurangan laba, pertumbuhan laba, kerugian, pertambahan kerugian dan kemungkinan-kemungkinan ke depan yang mempengaruhi. Laporan arus kas juga harus dianalisis untuk memperoleh gambaran perubahan kas yang merupakan bagian penting dari nilai dasar.
Masih ada nilai dasar yang bisa jadi tidak nampak dalam laporan keuangan yaitu aset tidak berwujud seperti goodwill, merek, hak paten, hak kekayaan intelektual. Berapakah nilai merek H.M. Sampoerna, Unilever, BCA, Astra dan Indofood?
Anda tentunya juga perlu mempertimbangkan nilai jual dari aset-aset penting perusahaan. Misalnya nilai aset tanah dan bangunan dari perusahaan properti.
Masih ada nilai dasar yang bisa jadi tidak nampak dalam laporan keuangan yaitu aset tidak berwujud seperti goodwill, merek, hak paten, hak kekayaan intelektual. Berapakah nilai merek H.M. Sampoerna, Unilever, BCA, Astra dan Indofood?
Anda tentunya juga perlu mempertimbangkan nilai jual dari aset-aset penting perusahaan. Misalnya nilai aset tanah dan bangunan dari perusahaan properti.
Perusahaan yang baik dengan orang-orang di belakangnya
yang dapat dipercayai dapat menumbuhkan nilai dasar perusahaan. Sebuah
perusahaan yang mempunyai kemungkinan pertumbuhan nilai yang bagus, mempunyai
nilai dasar di atas nilai pasar, namun mempunyai orang-orang yang bekerja tidak
memikirkan kepentingan pemegang saham publik maka perusahaan seperti itu harus dihindari.
Setelah dapat ditentukan nilai dasar perusahaan Anda
seterusnya tinggal membandingkan dengan nilai pasarnya dan melakukan pemilihan.
Anda bisa menentukan kriteria pemilihan hanya pada saham-saham dengan kapitalisasi
yang cukup besar atau disesuaikan dengan nilai investasi Anda. Jika Anda pengambil risiko yang lebih berani maka bisa hanya berfokus pada beberapa saham. Jika tidak, Anda bisa menempatkan pada banyak saham untuk diversifikasi.
Poin utama adalah memilih saham dengan nilai dasar
yang diperkirakan akan berkembang terus. Semakin cepat semakin baik. Paling
ideal adalah memilih yang mempunyai nilai dasar yang masih jauh melebihi nilai
pasar dan mempunyai kemungkinan perkembangan yang baik dan cepat.
Itulah cara kerja cerdas dalam berinvestasi.
Tidak kurang dari 200 emiten yang harga pasarnya di
bawah nilai bukunya. Rasio PBV sama atau di bawah 1x saja. Tidak sedikit emiten yang
nilai bukunya tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Ada juga beberapa
emiten yang omsetnya pun tidak ada. Ada juga yang meskipun nilai bukunya terus
meningkat, selama bertahun-tahun harga pasarnya masih di bawah nilai bukunya. Uniknya sebagian besar dari 200 emiten tersebut dihargai dengan valuasi seperti itu selama bertahun-tahun lamanya.
Untuk mereduksi pilihan-pilihan salah dengan harga pasar tidak
berkembang selama bertahun-tahun setelah dilakukan pembelian, maka kita memang harus menentukan timing yang baik. Selama
harga saham jangka panjang belum bergerak naik biarpun harga murah apakah
cukup beralasan untuk dibeli? Kami kira tidak cukup cerdas untuk menanamkan investasi
pada saham-saham tersebut meskipun tergolong murah. Jadi kita baru dapat
bergerak masuk ketika harga pasar jangka panjang mulai bergerak naik.
KESABARAN Anda memang menentukan dalam keberhasilan
pemilihan saham. Namun ada yang memperoleh hasil dalam waktu yang lama dan ada
yang memperoleh dalam waktu yang cukup cepat. Timing sejatinya memang
menentukan kecepatan keberhasilan. Sebuah perubahan tren jangka panjang harga saham dari turun menjadi naik bisa menunjukkan timing masuk. Lihatlah tren jangka panjang, lihat chart bulanan
untuk mendukung timing yang lebih baik. Anda tidak perlu indikator-indikator
rumit, tidak perlu gelombang-gelombang ABCD, Anda tidak perlu rumus-rumus retracement, angka-angka support dan resist dan tidak perlu rumus-rumus "ajaib" lainnya. Anda
tidak perlu rekomendasi harian dari program-program canggih atau dari analis-analis. Anda tidak perlu
robot untuk memilih saham. Jadi lakukan kerja Anda dengan menganalisis tren harga
jangka panjang.
Tentunya Anda perlu pengetahuan yang cukup untuk
bekerja memilih saham. Memilih berdasarkan nilai dasar. Membaca chart.
Buku-buku yang bagus yang disusun oleh pengarang dengan latar belakang yang
terbukti bisa saja dijadikan pegangan. Apakah seminar-seminar cukup mendukung?
Anda sepertinya tidak perlu banyak mengikuti seminar (kalau gratis yang boleh
saja sih..).
Pembawa seminar rata-rata juga pembelajar otodidak
awalnya. Jadi Anda juga bisa seperti mereka hanya mereka mungkin lebih
berpengalaman sehingga bisa memberikan nasihat-nasihat yang mungkin baik.
Apakah Anda perlu motivasi untuk melakukan investasi. Apakah Anda perlu
memperoleh inspirasi? Anda harus berpikir mereka lebih kaya dari saham ataukah
dari jualan seminar atau jualan buku atau jualan rekomendasi?
Investasi saham dengan fasilitas margin (leverage) mungkin
bisa dipertimbangkan bila Anda mengharap hasil yang lebih cepat. Namun sebelumnya
tentunya Anda harus terbukti mempunyai tingkat keberhasilan selama
bertahun-tahun terlebih dahulu. Itu pun dengan tingkat keberhasilan yang mesti
tinggi. Bunga margin setahun tidak kurang dari 18%. Berapakah pertumbuhan IHSG
setahun rata-rata dalam 5 tahun terakhir? Berapakah hari efektif perdagangan dalam setahun? Hanya ada 242 hari
perdagangan bursa untuk tahun 2018. Berapa hari Anda akan membayar bunga gratis? Ada
123 hari alias 1/3 tahun Anda bakal membayar bunga cuma-cuma jika mengunakan fasilitas margin penuh selama setahun ini.
http://www.greekshares.com/investing-education/investments-and-leverage |
Anda memang harus berhati-hati jika ingin memakai fasilitas margin. Leverage merupakan cara yang cerdas namun penuh bahaya. Lebih ideal Anda mencari sumber pendanaan dengan bunga yang lebih rendah atau bahkan gratis.
Dengan tetap bekerja dan
tetap bersabar 70% keberhasilan akan Anda raih dan jika Tuhan bermurah hati melimpahkan rezekinya, keberhasilan 100%
akan jatuh di tangan Anda.
Tetaplah bekerja dan tetaplah bersabar sambil mengharap bonus keberuntungan. Tetaplah konsisten. Jangan biarkan gelombang pasar menelan keberhasilan Anda.
Tetaplah bekerja dan tetaplah bersabar sambil mengharap bonus keberuntungan. Tetaplah konsisten. Jangan biarkan gelombang pasar menelan keberhasilan Anda.
Kamis, 18 Januari 2018
Selasa, 09 Januari 2018
Langganan:
Postingan (Atom)
Terpopuler 7 Hari Terakhir
-
Analisis Laporan Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Q3 2014 Tahunan Perusahaan mencatat pertumbuhan pend...
-
Mengetahui tingkat volatilitas sebuah saham tentunya tidak lengkap jika tidak diikutkan angka beta-nya, Angka beta sebuah saham adalah ang...
-
Analisis Laporan Keuangan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) Q1 2018