Waktu awal-awal
mengenal analisis teknikal saya mencoba hampir semua alat yang disebutkan
bahkan saya menciptakan indikator saya sendiri. Namun pada akhir saya harus
menyerah dari analisis teknikal. Tapi ada satu tool yang tidak pernah saya
tinggalkan. Saya selalu mengintip dulu trend dari sebuah saham dan mengabaikan
semua indikator lainnya. Ya, saya menggunakan analisis trend line harga saham.
Trend line pada
dasarnya telah mencakup banyak sekali alat teknikal di dalamnya. Trend line
telah meliputi indikator overbought dan oversold, resisten dan support, bahkan
moving average atau mungkin juga fibonacci retracement. Gelombang-gelombang
yang telah muncul dan akan muncul juga bisa digambarkan dari sebuah trend line.
Saham yang sedang
menurun tergambar dari trend line yang menurun. Saham yang sedang mendatar
tergambar dari trend line yang mendatar. Begitu juga saham yang sedang naik.
Jika Anda mencari
saham, Anda bisa masuk ketika saham tersebut menyentuh trend line bawah dan
akan dijual ketika menyentuh trend line atas. Ketika trend line bawah (support)
ternyata jebol maka itu namanya break ke bawah, trend line atas jebol berarti
break ke atas. Jika Anda suka teori Darvas Box maka trend line mutlak
dianalisis.
Trend line atas yang
jebol bisa menjadi support selanjutnya, begitu juga trend line bawah yang jebol
bisa menjadi resisten selanjutnya.
Segala macam flag
hampir pasti juga mengikutkan analisis trend line di dalamnya.
Anda bisa mencoba
trend line dan membuang hampir semua alat teknikal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar