Selasa, 11 Juni 2013

Analisis Trend Line



Waktu awal-awal mengenal analisis teknikal saya mencoba hampir semua alat yang disebutkan bahkan saya menciptakan indikator saya sendiri. Namun pada akhir saya harus menyerah dari analisis teknikal. Tapi ada satu tool yang tidak pernah saya tinggalkan. Saya selalu mengintip dulu trend dari sebuah saham dan mengabaikan semua indikator lainnya. Ya, saya menggunakan analisis trend line harga saham.

Trend line pada dasarnya telah mencakup banyak sekali alat teknikal di dalamnya. Trend line telah meliputi indikator overbought dan oversold, resisten dan support, bahkan moving average atau mungkin juga fibonacci retracement. Gelombang-gelombang yang telah muncul dan akan muncul juga bisa digambarkan dari sebuah trend line.

Saham yang sedang menurun tergambar dari trend line yang menurun. Saham yang sedang mendatar tergambar dari trend line yang mendatar. Begitu juga saham yang sedang naik.

Jika Anda mencari saham, Anda bisa masuk ketika saham tersebut menyentuh trend line bawah dan akan dijual ketika menyentuh trend line atas. Ketika trend line bawah (support) ternyata jebol maka itu namanya break ke bawah, trend line atas jebol berarti break ke atas. Jika Anda suka teori Darvas Box maka trend line mutlak dianalisis.

Trend line atas yang jebol bisa menjadi support selanjutnya, begitu juga trend line bawah yang jebol bisa menjadi resisten selanjutnya.

Segala macam flag hampir pasti juga mengikutkan analisis trend line di dalamnya.

Anda bisa mencoba trend line dan membuang hampir semua alat teknikal lainnya.

Silakan dicoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar