Kamis, 31 Oktober 2013
GTBO - Analisis Laporan Q3 2013
PTBA - Analisis Laporan Q3 2013
PTBA mencetak kinerja Q3 2013 yang relatif tidak menggembirakan dibandingkan dengan Q2 2013. Penjualan tercatat naik hanya 1,27%. Laba kotor turun 24,83% dan laba usaha turun 9,74%. Laba bersih tercatat hanya turun sebesar 0,91% menjadi Rp 374 miliar. GPM tercatat turun cukup besar menjadi 22,83% dari 30,76%.
CITA - Analisis Laporan Q3 2013
CITA mengukir kinerja Q3 2013 yang cukup menggembirakan. Penjualan tercatat naik sebesar 16,48% dan laba kotor naik sebesar 5,73%. Namun laba usaha turun sebesar 21,39%. Untunglah CITA masih "menghemat" beban pajak penghasilan dan menikmati laba selisih kurs sehingga total laba bersih bisa naik 5% menjadi Rp 149 miliar.
Hal yang paling positif dari kinerja Q3 2013 tersebut adalah naiknya produksi sebesar 26,32%. Posisi persediaan juga masih naik sebesar 27,13% sehingga kenaikan penjualan diperkirakan masih akan terjadi pada Q4 sehingga diharapakn CITA dapat menghasilkan laba bersih yang lebih solid di Q4 tersebut.
Lihat analisis laporan keuangan Q2 2013 CITA sebelumnya di sini.
Target harga untuk CITA adalah Rp 850 yang mencerminkan PER sebesar 5x atas EPS disetahunkan 9 M 2013.
Hal yang paling positif dari kinerja Q3 2013 tersebut adalah naiknya produksi sebesar 26,32%. Posisi persediaan juga masih naik sebesar 27,13% sehingga kenaikan penjualan diperkirakan masih akan terjadi pada Q4 sehingga diharapakn CITA dapat menghasilkan laba bersih yang lebih solid di Q4 tersebut.
Lihat analisis laporan keuangan Q2 2013 CITA sebelumnya di sini.
Target harga untuk CITA adalah Rp 850 yang mencerminkan PER sebesar 5x atas EPS disetahunkan 9 M 2013.
VOKS - Analisis Laporan Q3 2013

HRUM - Analisis Laporan Q3 2013
HRUM mengukir kinerja Q3 2013 yang masih cukup solid. Penjualan tercatat turun sebesar 16,38%. Namun laba kotor cuma turun sebesar 4,8% dan laba bersih turun sebesar 3,9% menjadi US$ 14.369.771.
Yang mengembirakan tentunya GPM naik menjadi 24,50% dari 21,52%.
Yang mengembirakan tentunya GPM naik menjadi 24,50% dari 21,52%.
ERAA - Analisis Laporan Q3 2013
ERAA mencetak kinerja Q3 2013 yang menggembirakan. Penjualan tercatat naik sebesar 17,79%. Laba kotor tercatat naik sebesar 17,71% dan laba bersih naik sebesar 99,73% menjadi sebesar Rp 108 miliar.
Peningkatan penjualan di Q3 2013 diperkirakan bersifat musiman karena berlangsungnya bulan puasa dan lebaran pada periode tersebut.
Peningkatan penjualan di Q3 2013 diperkirakan bersifat musiman karena berlangsungnya bulan puasa dan lebaran pada periode tersebut.
LPCK - Analisis Laporan Q3 2013
LPCK mencetak kinerja Q3 2013 yang masih cukup solid. Penjualan tercatat naik tipis sebesar 2,41%. Namun tampaknya besarnya biaya telah menggerus GPM margin menjadi 56% dari 64% sehingga menyebabkan laba kotor turun sebesar 10,14%. Pada ujungnya laba bersih turun sebesar 6,91% menjadi Rp 140 miliar.
LPCK masih mencatat kenaikan pada kas masuk dari pelanggan sebesar Rp 588 miliar dan nilainya juga masih lebih besar daripada nilai penjualan sebesar Rp 302 miliar. Lebih besarnya kas masuk daripada penjualan mengindikasi bahwa penjualan pada kuartal-kuartal selanjutnya masih akan tetap terjaga pertumbuhannya.
LPCK masih mencatat kenaikan pada kas masuk dari pelanggan sebesar Rp 588 miliar dan nilainya juga masih lebih besar daripada nilai penjualan sebesar Rp 302 miliar. Lebih besarnya kas masuk daripada penjualan mengindikasi bahwa penjualan pada kuartal-kuartal selanjutnya masih akan tetap terjaga pertumbuhannya.
GMTD - Analisis Laporan Q3 2013
GMTD mencetak kinerja Q3 2013 yang kurang baik. Penjualan tercatat turun sebesar 30,72%. Laba kotor turun sebesar 29,61% dan laba bersih turun sebesar 49,58% menjadi Rp 10,5 miliar.
Hal yang positif dari GMTD di Q3 2013 adalah adanya sedikit kenaikan pada perkiraan tanah untuk pengembangan dan uang muka pelanggan.
Walaupun kas masuk dari pelanggan mengalami penurunan, namun jumlahnya yang sebesar Rp 115 miliar masih jauh lebih banyak daripada jumlah penjualan sebesar Rp 51 miliar.
CLPI - Analisis Laporan Q3 2013
CLPI mencetak kinerja Q3 2013 yang mengecewakan Penjualan tercatat turun sebesar 8,59% dan laba kotor turun sebesar 43,33% apabila dibandingkan dengan Q2 2013. Laba bersih sendiri minus menjadi US$ 767.442.
GPM turun sebesar 5,28% menjadi 8,61%. Hal yang positif dari kinerja Q3 adalah turunnya beban penjualan dan beban administrasi umum.
Secara keseluruhan CLPI tidak menarik lagi buat investasi sambil menunggu perbaikan kinerjanya.
GPM turun sebesar 5,28% menjadi 8,61%. Hal yang positif dari kinerja Q3 adalah turunnya beban penjualan dan beban administrasi umum.
Secara keseluruhan CLPI tidak menarik lagi buat investasi sambil menunggu perbaikan kinerjanya.
BEST - Analisis Laporan Q3 2013
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mencetak kinerja gemilang di Q3 2013. Selama Q3 BEST berhasil meraih kenaikan penjualan sebesar 97% dan laba bersih naik 146% menjadi Rp 219 miliar. GPM juga menanjak menjadi 83% dari 74%.
Kinerja fundamental secara keseluruhan sangat baik dimana tidak ada parameter penting fundamental yang menurun.
Kinerja fundamental secara keseluruhan sangat baik dimana tidak ada parameter penting fundamental yang menurun.
BSDE - Analisis Laporan Q3 2013
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencetak kinerja Q3 2013 yang mengesankan. Penjualan Q3 2013 naik sebesar 61% dan laba bersih naik sebesar 113% menjadi Rp 617 miliar. Namun kenaikan laba bersih juga disumbangkan oleh laba selisih kurs dan laba dari akuisisi saham entitas anak yang apabila digabungkan selama Q3 jumlahnya Rp 203 miliar.
Rabu, 30 Oktober 2013
KKGI - Analisis Laporan Q3 2013
PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencetak kinerja Q3 2013 yang lebih bagus dibandingkan dengan kinerja Q2 2013.
Secara tahunan, penjualan KKGI tercatat turun sebesar 7,6% dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 12,71% menjadi US$ 18.039.235.
Secara tahunan, penjualan KKGI tercatat turun sebesar 7,6% dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 12,71% menjadi US$ 18.039.235.
Senin, 28 Oktober 2013
INDX - Analisis Laporan Q3 2013
INDX mencetak kinerja Q3 2013 yang mengecewakan. Penjualan per kuartal turun sebesar 40% yang menyebabkan secara keseluruhan kinerja Q3 2013 menghasilkan kerugian bersih sebesar Rp 4 miliar.
Korelasi IHSG-SUN
Beberapa waktu belakangan apabila kita membandingkan korelasi antara IHSG dengan indeks SUN (surat utang negara) maka terlihat korelasi yang sangat kuat.
Berikut ini adalah perbandingan korelasi IHSG dengan SUN sesuai dengan periodenya masing-masing:
Kenaikan indeks SUN pada akhir-akhir ini mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang semakin tinggi terhadap kestabilan ekonomi Indonesia.
Berikut ini grafik perbandingan IHSG dengan indeks SUN selama tahun 2013.
Harga SUN lebih banyak dipengaruhi oleh parameter makro terutama tingkat suku bunga yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Kenaikan SUN tentunya juga dipengaruhi oleh mulai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap USD.
Semakin rendahnya suku bunga, maka harga SUN (dengan bunga tetap) akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Berikut ini adalah perbandingan korelasi IHSG dengan SUN sesuai dengan periodenya masing-masing:
Periode | Korelasi |
Okt 13 - Okt 13 | 0,89 |
Sep 13 - Okt 13 | 0,77 |
Agt 13 - Okt 13 | 0,80 |
Jul 13 - Okt 13 | 0,77 |
Mei 13 - Okt 13 | 0,89 |
Jan 13 - Okt 13 | 0,62 |
Kenaikan indeks SUN pada akhir-akhir ini mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang semakin tinggi terhadap kestabilan ekonomi Indonesia.
Berikut ini grafik perbandingan IHSG dengan indeks SUN selama tahun 2013.
Harga SUN lebih banyak dipengaruhi oleh parameter makro terutama tingkat suku bunga yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Kenaikan SUN tentunya juga dipengaruhi oleh mulai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap USD.
Semakin rendahnya suku bunga, maka harga SUN (dengan bunga tetap) akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Jumat, 25 Oktober 2013
ASGR - Analisis Laporan Q3 2013.
Kinerja ASGR di Q3 2013 terbilang bagus. Walaupun penjualan turun 15,70%, namun ASGR mampu mencetak kenaikan laba kotor, laba sebelum pajak dan laba bersih. Kenaikan laba bersih tercatat sebesar 29,92% menadi Rp 59 miliar.
Kenaikan laba kotor disebabkan oleh kenaikan margin laba kotor/GPM dari 27,13% di Q2 2013 menjadi 34,99% di Q3 2013.
Kenaikan laba kotor disebabkan oleh kenaikan margin laba kotor/GPM dari 27,13% di Q2 2013 menjadi 34,99% di Q3 2013.
Selasa, 22 Oktober 2013
MPMX - Analisis Laporan Q3 2013
PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) adalah emiten yang bergerak di bidang usaha distribusi sepeda motor Honda, penjualan suku cadang sepeda motor dan servis sepeda motor, pembiayaan kendaraan bermotor dan asuransi kendaraan bermotor. MPMX adalah distributor sepeda motor Honda untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. MPMX juga memproduksi oli sepeda motor merek Federal Oil.
Senin, 21 Oktober 2013
Buyback BMTR di Pasar Nego Tidak Lazim
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) telah melaksanakan aksi pembelian kembali saham (buyback) sejak bulan September.
Sampai dengan 18 Oktober 2013 sekurang-kurangnya BMTR telah melakukan buyback dengan jumlah sebagai berikut ini:
Sampai dengan 18 Oktober 2013 sekurang-kurangnya BMTR telah melakukan buyback dengan jumlah sebagai berikut ini:
Momentum Masuk Saham Properti dan Volatilitas Hariannya
Volatilitas harian saham sektor properti termasuk lebih tinggi daripada rata-rata volatilitas harian saham LQ45.
Selama periode 100 hari terakhir, volatilitas rata-rata saham LQ45 tercatat sebesar 3,64% sedangkan pada tabel di sebelah rata-rata volatilitas saham properti (biarpun tidak semuanya) adalah 4,10%.
Sebagai trader yang suka memanfaatkan momentum, maka mengetahui tingkat volatilitas harian cukup penting sehingga ketika sektor properti diperkirakan akan naik lagi, maka yang diburu tentunya adalah yang mempunyai volatilitas yang paling tinggi sekiranya jangka waktu investasinya adalah jangka pendek.
Semakin tinggi volatilitas tentunya akan semakin tinggi tingkat risikonya.
Kombinasi dari pengetahuan mengenai volatilitas dan beta akan memudahkan seorang trader untuk memilih saham "mainannya".
Selama periode 100 hari terakhir, volatilitas rata-rata saham LQ45 tercatat sebesar 3,64% sedangkan pada tabel di sebelah rata-rata volatilitas saham properti (biarpun tidak semuanya) adalah 4,10%.
Sebagai trader yang suka memanfaatkan momentum, maka mengetahui tingkat volatilitas harian cukup penting sehingga ketika sektor properti diperkirakan akan naik lagi, maka yang diburu tentunya adalah yang mempunyai volatilitas yang paling tinggi sekiranya jangka waktu investasinya adalah jangka pendek.
Semakin tinggi volatilitas tentunya akan semakin tinggi tingkat risikonya.
Kombinasi dari pengetahuan mengenai volatilitas dan beta akan memudahkan seorang trader untuk memilih saham "mainannya".
Jumat, 18 Oktober 2013
MYRXP - Apakah Menjadi Murah?
PT Hanson International Tbk (MYRX) berencana untuk melangsungkan right issue besar-besaran dengan target perolehan dana sebesar Rp 4,59 triliun. Secara total right issue tersebut kalau sukses akan menaikkan nilai buku (book value) MYRX (termasuk MYRXP) menjadi Rp 315 dari Rp 33 (berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2013).
MYRXP ini adalah saham seri B yang dikeluarkan oleh MYRX dengan jumlah lembar sebanyak 1.120.995.000.
Dahulu kode P pada MYRXP adalah = preferen. Jadi MYRXP merupakan saham preferen/khusus, bukan saham biasa seperti seri A dan seri C.
MYRXP ini adalah saham seri B yang dikeluarkan oleh MYRX dengan jumlah lembar sebanyak 1.120.995.000.
Dahulu kode P pada MYRXP adalah = preferen. Jadi MYRXP merupakan saham preferen/khusus, bukan saham biasa seperti seri A dan seri C.
Kamis, 17 Oktober 2013
CITA - Analisis Laporan Q2 2013
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) adalah perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang pertambangan bauksit. Lokasi tambang perusahaan terletak di beberapa kecamatan di Kab. Ketapang di Kalimantan Barat.
Kinerja keuangan yang mengesankan dicetak oleh CITA mulai tahun 2013.
Pada S1 2013, penjualan CITA naik 51% menjadi Rp 1.696 miliar dan laba bersih naik 514% menjadi Rp 284 miliar dibandingkan dengan S1 2012.
Kinerja keuangan yang mengesankan dicetak oleh CITA mulai tahun 2013.
Pada S1 2013, penjualan CITA naik 51% menjadi Rp 1.696 miliar dan laba bersih naik 514% menjadi Rp 284 miliar dibandingkan dengan S1 2012.
Rabu, 16 Oktober 2013
VOKS - Analisis Laporan Q2 2013
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kabel listrik, kabel kawat tembaga, kabel serat optik dan kabel telekomunikasi. Perusahaan juga bergerak di bidang jasa kontraktor dan perdagangan.
Pada tahun 2012, penjualan VOKS naik 23% dibandingkan dengan tahun 2011 menjadi Rp 2.484 miliar dan laba bersih komprehensif naik 33% menjadi Rp 147 miliar.
Pada S1 2013, penjualan VOKS hanya mampu naik sebesar 5,8% dibandingkan dengan S1 2012 dan laba bersih turun 7,7%.
Jika dibandingkan antara Q2 2013 dengan Q1 2013, maka diperoleh penjualan naik 3,03% dan laba bersih turun 11,33%.
Pada tahun 2012, penjualan VOKS naik 23% dibandingkan dengan tahun 2011 menjadi Rp 2.484 miliar dan laba bersih komprehensif naik 33% menjadi Rp 147 miliar.
Pada S1 2013, penjualan VOKS hanya mampu naik sebesar 5,8% dibandingkan dengan S1 2012 dan laba bersih turun 7,7%.
Jika dibandingkan antara Q2 2013 dengan Q1 2013, maka diperoleh penjualan naik 3,03% dan laba bersih turun 11,33%.
CEKA - Analisis Laporan Q2 2013
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) dulunya bernama PT Cahaya Kalbar Tbk bergerak di bidang industri pengolahan Palm Kernel dan turunannya, CPO dan turunannya, serta Minyak Tengkawang.
Perseroan memproduksi minyak nabati dan Minyak Nabati Spesialitas (MNS) yang dibuat dari bahan baku minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), Inti Kelapa Sawit (Palm Kernel) dan Biji Tengkawang (Illipe Nuts).
Kinerja Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan yaitu sebesar 153%, namun laba bersih hanya naik sebesar 36%. Penyebab utamanya adalah turunnya GPM dari 15,24% menjadi hanya 7,67% di Q2 2013.
Perseroan memproduksi minyak nabati dan Minyak Nabati Spesialitas (MNS) yang dibuat dari bahan baku minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), Inti Kelapa Sawit (Palm Kernel) dan Biji Tengkawang (Illipe Nuts).
Kinerja Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan yaitu sebesar 153%, namun laba bersih hanya naik sebesar 36%. Penyebab utamanya adalah turunnya GPM dari 15,24% menjadi hanya 7,67% di Q2 2013.
Selasa, 15 Oktober 2013
INVS - Analisis Laporan Q2 2013
PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) adalah perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Bidang utama perusahaan adalah penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi seluler, konstruksi dan pertambangan batubara.
INVS mencatat pertumbuhan penjualan yang fantastis beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, INVS mencatat pertumbuhan penjualan 127% dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2011 INVS mencatat pertumbuhan penjualan 65% dibandingkan dengan tahun 2010.
Pada S1 2013, INVS mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 57% dan pertumbuhan laba bersih 56% dibandingkan dengan S1 2012.
INVS mencatat pertumbuhan penjualan yang fantastis beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, INVS mencatat pertumbuhan penjualan 127% dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2011 INVS mencatat pertumbuhan penjualan 65% dibandingkan dengan tahun 2010.
Pada S1 2013, INVS mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 57% dan pertumbuhan laba bersih 56% dibandingkan dengan S1 2012.
Senin, 14 Oktober 2013
GTBO - Analisis Saham
PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) adalah emiten sektor pertambangan batubara yang sahamnya paling "panas" pada tahun ini. Sempat mencapai paling tinggi Rp 6.250 pada tahun ini dan akhirnya harus puas di harga Rp 1.010 pada penutupan 11/10/2013.
Tata kelola perusahaan yang buruk, pengakuan pendapatan yang semaunya, produksi yang tidak pasti, penjualan yang laba bersih yang kurang dapat diprediksi menyebabkan sebagian besar investor menghindari GTBO.
Jika Anda investor yang cukup punya nyali besar, GTBO sebenarnya tidaklah terlalu jelek.
Tata kelola perusahaan yang buruk, pengakuan pendapatan yang semaunya, produksi yang tidak pasti, penjualan yang laba bersih yang kurang dapat diprediksi menyebabkan sebagian besar investor menghindari GTBO.
Jika Anda investor yang cukup punya nyali besar, GTBO sebenarnya tidaklah terlalu jelek.
Sabtu, 12 Oktober 2013
ASGR - Analisis Laporan Q2 2013
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) adalah anak perusahaan ASII yang bergerak di bidang penyedia bisnis berbasis teknologi
dokumen, informasi & komunikasi atau yang dikenal dengan sebutan
DICT (Document, Information & Communication Technology).
ASGR adalah distributor eksklusif untuk produk Fuji Xerox di Indonesia. Untuk segmen teknologi informasi dan telekomunikasi, ASGR mempunyai anak usaha yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT). AGIT mempunyai anak perusahaan bernama PT AGIT Monitise Indonesia (AMI). Perusahaan ini merupakan kemitraan strategis antara AGIT dan Monitise Asia Pacific Limited untuk menyediakan solusi mobile banking.
ASGR adalah distributor eksklusif untuk produk Fuji Xerox di Indonesia. Untuk segmen teknologi informasi dan telekomunikasi, ASGR mempunyai anak usaha yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT). AGIT mempunyai anak perusahaan bernama PT AGIT Monitise Indonesia (AMI). Perusahaan ini merupakan kemitraan strategis antara AGIT dan Monitise Asia Pacific Limited untuk menyediakan solusi mobile banking.
Jumat, 11 Oktober 2013
Kamis, 10 Oktober 2013
Saatnya Masuk Saham Batubara?
Standard Bank dalam laporan Quarterly Review yang diterbitkan baru-baru ini memperkirakan adanya penguatan harga Newcastle thermal coal pada Q4 2013 dan Q1 2014 dibandingkan dengan Q3 2013 karena adanya peningkatan permintaan dari China untuk menghadapi musim dingin di akhir tahun ini dan awal tahun 2014.
Rangkuman atas perkiraan harga tersebut apabila dikalikan dengan kurs IDR/USD, maka perbandingannya adalah seperti berikut ini.
Rangkuman atas perkiraan harga tersebut apabila dikalikan dengan kurs IDR/USD, maka perbandingannya adalah seperti berikut ini.
Analisis Singkat Laporan Keuangan MLPL Kuartal Ke-2 2013
PT Multipolar Tbk (MLPL) merupakan induk dari banyak perusahaan yang bergerak di bidang eceran, distribusi, perdagangan umum, telekomunikasi dan jasa di bawah naungan Lippo Group. Anak perusahaan MLPL yang paling besar adalah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dengan kepemilikan sebesar 50,23%.
Sebagian besar penjualan MLPL di S1 2013 disumbangkan oleh segmen eceran dan distribusi.
MLPL mencatat kenaikan laba bersih di S1 2013 yang sangat signifikan. Laba bersih naik menjadi Rp 1,477 triliun dari Rp 42 miliar pada S1 2012.
Sebagian besar penjualan MLPL di S1 2013 disumbangkan oleh segmen eceran dan distribusi.
MLPL mencatat kenaikan laba bersih di S1 2013 yang sangat signifikan. Laba bersih naik menjadi Rp 1,477 triliun dari Rp 42 miliar pada S1 2012.
Rabu, 09 Oktober 2013
Analisis Singkat Laporan Keuangan INDX Kuartal Ke-2 2013
PT Tanah Laut Tbk (INDX) adalah emiten bidang pelayaran yang melayani jasa penyewaan dan bongkar muat serta jasa pelabuhan dan logistik pelabuhan.
Laba bersih S1 2013 jika dibandingkan dengan S1 2012 terjadi kenaikan yang sangat besar yaitu sebesar 181%.
Laba bersih S1 2013 jika dibandingkan dengan S1 2012 terjadi kenaikan yang sangat besar yaitu sebesar 181%.
Analisis Singkat Laporan Keuangan PTBA Kuartal Ke-2 2013
PT Bukit
Asam Tbk (PTBA) pada S1 2013 mencatat penurunan laba bersih komprehensif
sebesar 45% jika dibandingkan dengan S1 2012. Jika dibandingkan dengan Q1 2013,
maka pada Q2 2013 terjadi penurunan laba bersih sebesar 23%.
Volume
penjualan di S1 2013 naik sebesar 20% menjadi 8,81 juta MT. Volume produksi S2
2013 turun sebesar 6% menjadi 6,66 juta MT. Kenaikan volume penjualan
disebabkan oleh kenaikan volume pembelian dari pihak ketiga.
Analisis Singkat Laporan Keuangan HRUM Kuartal Ke-2 2013
PT Harum Energy Tbk (HRUM) adalah emiten sektor pertambangan batubara yang juga royal membagi dividen.
Pada S1 2013 penjualan HRUM turun 20,3% dibandingkan dengan periode S1 2012. Namun HRUM mencatat kenaikan penjualan sebesar 7,9% di Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013.
Laba bersih pada S1 2013 turun 75,5% dibandingkan dengan S1 2012. HRUM mencatat kenaikan laba bersih yang besar di Q2 2013 apabila dibandingkan dengan Q1 2013 yaitu sebesar 114%.
Analisis Singkat Laporan Keuangan ITMG Kuartal Ke-2 2013
PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) adalah emiten sektor pertambangan batubara yang paling royal dalam membagi dividen. Untuk tahun ini, ITMG juga masih akan membagi dividen interim sebesar Rp 1.014 per lembar.
Kinerja Q2 2013 sebenarnya agak buruk. Volume penjualan turun 3% dibandingkan dengan Q1 2013 yaitu menjadi 6,9 juta MT. Dibandingkan dengan S1 tahun 2012, volume penjualan S1 2013 sendiri naik 13% menjadi sebesar 14 juta MT.
Kinerja Q2 2013 sebenarnya agak buruk. Volume penjualan turun 3% dibandingkan dengan Q1 2013 yaitu menjadi 6,9 juta MT. Dibandingkan dengan S1 tahun 2012, volume penjualan S1 2013 sendiri naik 13% menjadi sebesar 14 juta MT.
Analisis Singkat Laporan Keuangan ADRO Kuartal Ke-2 2013
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah emiten sektor pertambangan batubara kedua terbesar di BEI setelah BUMI.
Kinerja keuangan di Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 cukup mengesankan. Terjadi kenaikan volume penjualan Q to Q 2013 sebesar 23% dan 11% antara Q2 2013 vs Q2 2012. Secara kumulatif volume penjualan S1 2013 naik 6% dibandingkan dengan S1 tahun 2012.
Kinerja keuangan di Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 cukup mengesankan. Terjadi kenaikan volume penjualan Q to Q 2013 sebesar 23% dan 11% antara Q2 2013 vs Q2 2012. Secara kumulatif volume penjualan S1 2013 naik 6% dibandingkan dengan S1 tahun 2012.
Senin, 07 Oktober 2013
Analisis Singkat Laporan Keuangan CLPI Kuartal Ke-2 2013
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) adalah perusahaan yang memproduksi tinta untuk kemasan makanan dan kemasan bukan makanan, perdagangan dan distributor bahan kima untuk kemasan seperti BOPP, PET film, perekat dan resin plastik.
Laporan pada Q2 2013 menunjukkan kinerja laba bersih yang kurang memuaskan.
Berikut ini tabel perbandingan parameter fundamental penting laporan Q2 dan Q1 2013.
Analisis Singkat Laporan Keuangan INKP Kuartal Ke-2 2013
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) adalah produsen pulp dan kertas yang cukup besar.
Kinerja tahun ini kelihatannya sangat cemerlang. Laba semester 1 2013 naik menjadi US$ 86.054.000 dari US$ 15.974.000 pada semester 1 tahun 2012.
Namun setelah lebih diteliti, sebagian besar laba tahun 2013 disumbangkan oleh laba selisih kurs yang bernilai US$ 61.674.000 (72% dari laba bersih!)
Kinerja tahun ini kelihatannya sangat cemerlang. Laba semester 1 2013 naik menjadi US$ 86.054.000 dari US$ 15.974.000 pada semester 1 tahun 2012.
Namun setelah lebih diteliti, sebagian besar laba tahun 2013 disumbangkan oleh laba selisih kurs yang bernilai US$ 61.674.000 (72% dari laba bersih!)
Jumat, 04 Oktober 2013
Analisis Singkat Laporan Keuangan BUMI Kuartal Ke-2 2013
PT Bumi
Resources Tbk (BUMI) adalah salah satu perusahaan sektor batubara yang paling
parah kinerja keuangannya akhir-akhir ini.
Bagaimana
dengan kinerjanya di Q2 2013?
Kita lihat tabel perbandingan kinerja berikut ini.
Analisis Singkat Laporan Keuangan KKGI Kuartal Ke-2 2013
PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) adalah salah satu saham sektor pertambangan batubara yang mempunyai kinerja harga saham yang sangat baik akhir-akhir ini.
Sebagai emiten (mungkin satu-satunya) yang tidak mempunyai hutang finansial, kinerja Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 masih cukup solid.
Sebagai emiten (mungkin satu-satunya) yang tidak mempunyai hutang finansial, kinerja Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 masih cukup solid.
Rabu, 02 Oktober 2013
Korelasi Saham LQ45 dengan IHSG
Angka korelasi (koefisien korelasi) menunjukkan sejauh mana hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Jika membandingkan antara harga saham dengan IHSG, maka korelasi menunjukkan tingkat hubungan naik turun saham dibandingkan dengan naik turunnya IHSG.
Korelasi hanya menunjukkan sejauh mana tingkat kemungkinan saham tersebut akan ikut naik jika IHSG naik. Begitu juga sebaliknya apakah saham tersebut akan ikut turun jika IHSG turun.
Baca kembali tulisan mengenai korelasi lainnya untuk referensi lebih lanjut di sini.
Korelasi tidak menunjukkan kemungkinan saham akan naik atau turun ke berapa. Untuk mengetahui kemungkinan saham akan naik atau turun sampai berapa bisa diketahui dari angka beta dan angka volatilitasnya.
Lihat tulisan mengenai beta saham di sini.
Mengenai volatilitas harian saham LQ45 bisa di baca di sini.
Korelasi hanya menunjukkan sejauh mana tingkat kemungkinan saham tersebut akan ikut naik jika IHSG naik. Begitu juga sebaliknya apakah saham tersebut akan ikut turun jika IHSG turun.
Baca kembali tulisan mengenai korelasi lainnya untuk referensi lebih lanjut di sini.
Korelasi tidak menunjukkan kemungkinan saham akan naik atau turun ke berapa. Untuk mengetahui kemungkinan saham akan naik atau turun sampai berapa bisa diketahui dari angka beta dan angka volatilitasnya.
Lihat tulisan mengenai beta saham di sini.
Mengenai volatilitas harian saham LQ45 bisa di baca di sini.
Selasa, 01 Oktober 2013
Beta Saham LQ45
Berikut ini adalah beta saham LQ45 selama 100 hari terakhir sampai dengan tanggal 01/10/13. Diurut berdasarkan angka beta tertinggi. Benchmark-nya adalah IHSG.
Mengenai beta saham. Lihat tulisan sebelumnya mengenai beta saham.
Mengenai beta saham. Lihat tulisan sebelumnya mengenai beta saham.
Beta Saham
Mengetahui tingkat volatilitas sebuah saham tentunya tidak lengkap jika tidak diikutkan angka beta-nya,
Angka beta sebuah saham adalah angka yang menunjukkan tingkat hubungan volatilitas sebuah saham dengan volatilitas pasar secara keseluruhan (misalnya IHSG).
Angka beta sebuah saham berarti menunjukkan tingkat risiko saham tersebut dibandingkan dengan tingkat risiko pasar.
Angka beta sebuah saham adalah angka yang menunjukkan tingkat hubungan volatilitas sebuah saham dengan volatilitas pasar secara keseluruhan (misalnya IHSG).
Angka beta sebuah saham berarti menunjukkan tingkat risiko saham tersebut dibandingkan dengan tingkat risiko pasar.
Saham LQ45 Paling Kuat
Saham paling kuat dapat dikategorikan sebagai saham yang dapat menaklukkan pasar/IHSG.
Saham tersebut harus cukup kuat selama 100 hari terakhir (angka relativitas rata-rata positif) dan masih lebih kuat di hari terkini (angka relativitas terkini positif).
Berikut ini adalah data saham LQ45 yang paling kuat (diurutkan berdasarkan angka relativitas rata-rata tertinggi) 100 hari terakhir sampai dengan tanggal 01/10/13.
Analisis Singkat Laporan Keuangan GMTD Kuartal Ke-2 2013
Bagaimana kinerja keuangannya pada kuartal 2 2013?
Berikut ini perbandingan kinerja Q2 per Q1 tahun 2013 GMTD.
Langganan:
Postingan (Atom)