UNVR - Analisis Laporan Keuangan Q3 2013

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat kinerja penjualan selama 9M 2013 yang baik. Penjualan tercatat naik sebesar 13% menjadi Rp 23,025 triliun. Laba kotor naik 14% dan laba usaha naik sebesar 11%. Laba bersih juga naik yaitu sebesar 12% menjadi Rp 4,090 triliun.

 

Secara kuartalan, penjualan tercatat turun 3%. Laba kotor turun 6% laba usaha turun 8%. Laba bersih juga turun 9% menjadi Rp 1,266 triliun.

Aset tidak lancar per 30 September 2013 tercatat naik sebesar 4% dibandingkan dengan 31 Desember 2012. Bagusnya juga emiten ini mencatat penurunan liabilitas sebesar 2% dan ekuitas naik 39%. Hal ini menyebabkan rasio DER terjadi penurunan dari 2,02 per 31 Desember 2012 menjadi 1,42 per 30 September 2013.

Beban keuangan mengalami penurunan 46% menjadi Rp 29,224 miliar.

Rasio beban keuangan terhadap laba bersih selama 9M 2013 terhitung sangat kecil, yaitu cuma 0,01. Angka tersebut sama dengan angka selama 9M 2012.

Pengeluaran kas untuk investasi selama 9M 2013 tercatat sebesar Rp 823 miliar dibandingkan dengan dengan 9M 2012 di angka Rp 813 miliar. Ini berarti hanya naik sebesar 1%.

Rasio pengeluaran kas untuk investasi/aset tidak lancar tercatat sebesar 0,11.

Rasio ROE dengan laba bersih disetahunkan tercatat sebesar 99%. Besaran angka yang luar biasa.

Rasio GPM mengalami penurunan tipis selama 9M 2013 menjadi 51,35% dari 50,95% pada 9M 2012.  Begitu juga dengan rasio NPM turun menjadi 17,77% dari 17,96%.

Hal yang menyita perhatian dari kinerja emiten ini adalah naiknya beban jasa dan royalti sebesar 51% menjadi Rp 1,043 triliun pada 9M 2013. Angka ini adalah sama dengan 0,26 bagian dari laba bersih selama 9M 2013 dibandingkan dengan rasio sebesar 0,19 selama 9M 2012.

Dengan harga terakhir (30/1/14) di Rp 28.550 emiten ini diperdagangkan pada PER sangat premium sebesar 39,94 berdasarkan EPS yang disetahunkan selama 9M 2013 dan PBV super-premium sebesar 39,53 sesuai dengan nilai buku per lembar per 30 September 2013.