Sabtu, 19 Juli 2014

BDMN - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BDMN Q2 2014

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sampai dengan Q2 2014 secara tahunan mencetak kenaikan pendapatan usaha yang cukup memuaskan. Sayangnya, tingginya beban pokok membuat kenaikan laba kotor menjadi minim. Ditambah dengan beban operasional yang membengkak, BDMN harus puas menikmati laba operasional yang tergerus sebesar 6%. Pada akhirnya laba bersih tergerus sebesar 11%.

Secara kuartalan, kinerja juga tidak memuaskan. Meskipun dapat mencetak kenaikan pendapatan usaha, lagi-lagi beban pokok yang meningkat lebih tinggi menyebabkan laba kotor terkikis. Sialnya, beban operasional  justru meningkat lebih cepat lagi sehingga laba operasional terjerembab cukup dalam. Pada akhirnya laba bersih terjungkal 30%.

Margin laba kotor secara tahunan menurun cukup dalam. Secara kuartalan, margin laba kotor mencapai angka paling kecil. Tentunya ini merupakan berita yang buruk.

Margin laba bersih secara tahunan berkurang menjadi 15,30% dari semula 19,47%. Secara kuartalan margin laba bersih merosot menjadi 10,11% dari 14,64%.

Secara tahunan saldo kredit meningkat sebesar 13% dan secara kuartalan masih meningkat sebesar 3%. Kenaikan-kenaikan tersebut diharapkan dapat menopang pendapatan usaha jangka panjang perusahaan.

Secara tahunan simpanan nasabah tumbuh sebesar 20% dan secara kuartalan menipis 1%.

Jika ditinjau dari sisi rasio PBV, harga saham BDMN sampai dengan data terakhir (18/7/14) sebesar Rp 4.025 sebenarnya diperdagangkan pada valuasi yang cukup rendah. Namun, melihat kinerja yang memburuk tampaknya kita harus menunggu sampai terjadi pemulihan kinerja untuk melihat kenaikan harga saham yang berarti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar