PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) secara tahunan mencetak kinerja yang memuaskan sampai dengan Q1 2014. Namun kinerja yang buruk diukir pada Q1 2014 dibandingkan dengan Q4 2013.
Secara kuartalan pendapatan masih berhasil digenjot naik namun sayangnya beban bunga yang meningkat menyebabkan margin bunga menurun. Dibarengi dengan penurunan pada pendapatan operasional lainnya dan ditambah lagi dengan naiknya beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, laba bersih pada ujungnya menjadi melemah signifikan.
Secara tahunan maupun kuartalan, kredit yang diberikan masih mencapai pertumbuhan yang baik. Begitu juga dengan simpanan nasabah.
Secara kuartalan GPM menurun tinggi sehingga ini ke depannya harus menjadi perhatian serius pihak manajemen. Kualitas kredit yang masih buruk juga menjadi perhatian utama. Manajemen harus menurunkan NPL yang masih menghantui laporan keuangan perusahaan.
Pada harga terakhir sebesar (4/6/14) Rp 1.035, valuasi harga saham perusahaan sebenarnya relatif murah. Namun tampaknya sentimen jelek masih melingkupi, terutama dari rasio NPL yang tinggi. Rasio NPL (Gross) Maret 2014 tercatat sebesar 4,74% berbanding 4,77% pada Maret 2013.
Perusahaan juga terlihat semakin tidak efisien terlihat dari rasio OPM yang lebih rendah baik secara tahunan maupun kuartalan. Likuiditas perusahaan juga terbilang sangat ketat dilihat dari perbandingan kredit dengan simpanan nasabah yang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar