Sabtu, 01 November 2014

LPCK - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 59%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 60% sehingga laba kotor meningkat sebesar 58%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 41% sehingga laba usaha bertambah sebesar 60%. Kombinasi dari pendapatan keuangan dan bagian laba-rugi entitas asosiasi yang meningkat sebesar 7% menyebabkan laba sebelum pajak tumbuh sebesar 58%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 56% dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 79%.

Rasio GPM berkurang tipis menjadi 58,57% dari 58,98%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 34%.  Tanah untuk pengembangan berkurang sebesar 9%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka dari pelanggan menyusut sebesar 24%. Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, saldo tersebut hanya setara dengan 85% berbanding 178% pada periode sebelumnya.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 23%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 91% berbanding 188%  pada periode sebelumnya.

Perusahaan mencatat hutang finansial yang sangat minim. Secara neto perusahaan mencatat pendapatan keuangan.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 24%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 1% sehingga laba kotor meningkat sebesar 40%. Di sisi lain, beban usaha berkurang sebesar 15% sehingga laba usaha bertambah sebesar 48%. Kombinasi dari pendapatan keuangan dan bagian laba-rugi entitas asosiasi yang meningkat sebesar 91% menyebabkan laba sebelum pajak tumbuh sebesar 49%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 57% dikarenakan beban pajak penghasilan yang menyusut sebesar 14%.

Rasio GPM bertambah menjadi 67,36% dari 59,95%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 45%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 66% berbanding 151%  pada periode sebelumnya. Tampaknya perusahaan mulai kedodoran dalam pencapaian penjualan produk-produknya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar