Analisis Laporan Keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 19%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 25% sehingga laba kotor terkikis sebesar 3%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban lain
bertambah sebesar 51% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 22%. Di
sisi lain, beban keuangan berkurang sebesar 98% sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 14%.
Pada
akhirnya laba bersih terpuruk sebesar 16% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang berkurang sebesar 6%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada
periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 18%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 15,72%
dari 19,33%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 39%. Penambahan ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial berlipat sebesar 155%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh cukup besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
menurun sebesar 5%.
Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah
sehingga laba kotor terpangkas sebesar 27%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban lain
berkurang sebesar 10% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 36%. Di
sisi lain, beban keuangan bertambah sebesar 19% sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 41%.
Pada
akhirnya laba bersih terpuruk sebesar 22% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang berkurang sebesar 99% (rasio pajak penghasilan nyaris 0%?). Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada
periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 25%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 12,94%
dari 16,96%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar