Analisis Laporan Keuangan PT Steel Pipe Industry of Indonesia
Tbk (ISSP) Q3
2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 13%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 16% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban
lain menyusut sebesar 33% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 17%. Di
sisi lain, kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian atas laba-rugi
entitas asosiasi meningkat sebesar 3% sehingga laba sebelum pajak naik sebesar 26%.
Pada
akhirnya laba bersih tumbuh sebesar 34% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang berkurang sebesar 7%. Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs pada
periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
akan naik sebesar 5%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 15,34%
dari 17,56%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 38%. Penambahan ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial bertambah sebesar 23%. Beban keuangan meningkat sebesar 4%. Beban
keuangan merupakan beban yang
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
tidak banyak mengalami perubahan. Begitu juga dengan beban pokok dan laba kotor. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain menyusut sebesar 26%
sehingga laba usaha tumbuh sebesar 15%. Di sisi lain, kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian atas laba-rugi
entitas asosiasi meningkat sebesar 17% sehingga laba sebelum pajak naik sebesar 14%.
Pada
akhirnya laba bersih tumbuh sebesar 13% dikarenakan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 17%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode
ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 45%.
Rasio
GPM menyusut tipis menjadi 17,44%
dari 17,52%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar