Menjadi seorang trader sebenarnya lebih sulit daripada menjadi seorang investor dalam pasar saham.
Selama setahun terakhir dari 10 Oktober 2013 sampai
dengan 10 Oktober 2014, IHSG mencatat 136 hari naik dan 104 hari turun dengan jumlah hari trading sebanyak 240 hari.
Jika diakumulasikan jumlah persentase
naik dari setiap hari yang naik, maka akan bernilai +126% (dibulatkan) dan yang turun
sebesar -116% (dibulatkan) dengan total +9% (dibulatkan).
Jika Anda seorang investor yang membeli "IHSG" pada tanggal
10 Oktober 2013 dan masih memegangnya sampai dengan 10 Oktober 2014, maka Anda
sudah memperoleh keuntungan sebesar 9%. Angka yang tidak terlalu besar bukan?
Hasil 9% tersebut tentunya memang tidak besar (lebih
baik simpan deposito tanpa risiko bisa 11% kan?) sehingga kebanyakan orang
ingin menjadi trader untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat. Ingin memanfaatkan
gelombang-gelombang naik turun pasar agar memperoleh laba yang tinggi. Caranya
tidak lain dan tidak bukan adalah dengan melakukan beli-jual beli-jual.
Namun, jika kemampuan Anda hanya rata-rata dalam trading, alias 50%
betul dan 50% salah (trading ini kadang-kadang lebih mirip menebak koin), maka sebaiknya Anda berpikir ulang untuk menjadi seorang
trader “IHSG”. Selain itu, semakin sering
Anda trading, maka semakin besar biaya-biaya trading yang Anda keluarkan.
Kembali ke angka 126% tadi, jika Anda seorang mahadewa
trader yang 100% betul, maka setahun ini Anda akan untung sebesar 126% jika
Anda hanya membeli “IHSG” (tanpa
memperhitungkan biaya-biaya komisi).
Berikut ini tabel perbandingan kemampuan trading “IHSG”
Anda dan hasilnya.
Jika kemampuan Anda hanya rata-rata, maka Anda
berpeluang untuk memperoleh hasil sebesar 5% saja karena Anda betul 50% dari 126%
(50%-nya lagi salah sehingga tidak memperoleh nilai) dan salah sebanyak 50% dari -116%
(50%-nya lagi betul namun tidak memperoleh nilai). Kenapa hitungannya seperti
itu? Karena Anda tidak dapat melakukan short selling
atau menjual terlebih dahulu tanpa mempunyai barang. Sehingga ketika IHSG turun Anda tidak memperoleh apa-apa. Hanya jadi penonton.
Jika kemampuan Anda betul sebesar 60% dan salah 40%, maka nilai Anda adalah 29%
karena Anda memperoleh keuntungan sebesar 60% dari 126% dan menderita kekalahan
sebesar 40% dari -116%.
Nilai ideal yang harus Anda capai tampaknya adalah 70% betul dan 30% salah untuk mencapai nilai sebesar 53%.
Hasil 50% dalam setahun saya kira sudah merupakan angka yang sangat baik. Untuk
meningkatkan keuntungan, Anda bisa melakukan leveraging, yaitu meminjam dari pihak lain untuk meningkatkan
modal. Misalnya dengan margin.
Sebenarnya, jika kemampuan Anda sudah sebaik itu, pasar
saham tidak cocok untuk Anda. Jadi Anda tampaknya lebih baik mencari pasar lain
yang memungkinkan Anda untuk melakukan short
sehingga Anda bisa mendulang untung dari kenaikan maupun penurunan pasar dan
menghasilkan keuntungan berlipat-lipat.
Soal short tampaknya tidak melulu tidak bisa dilakukan karena BEI juga mengenal kondisi short. BEI juga mempunyai daftar-daftar saham yang boleh di-short (?).
Menjadi trader yang terlalu aktif banyak kerugiannya jika kemampuan Anda hanya rata-rata. Jika setiap hari Anda melakukan transaksi jual beli. Atau beli pagi jual sore, maka komisi yang harus Anda bayar, misalnya komisi yang dikenakan kepada Anda adalah beli 0,15% dan jual 0,25% atau total 0,40%, dalam setahun adalah sebesar 0,40%/hari x 240 hari = 96%! Jadi kira-kira Anda setiap hari melakukan transaksi sebesar Rp 200 juta dari modal Rp 100 juta (beli Rp 100 juta dan jual Rp 100 juta). Anda tidak untung dan tidak rugi dari selisih harga dan setiap hari Anda mengisi kembali kekurangan modal Anda karena biaya komisi, maka sampai dengan setahun, Anda akan membayar biaya komisi sebesar Rp 96 juta. Kalau dihitung dari modal awal Anda telah rugi sebesar 96%.
Untungnya sebagai investor, kita tidak membeli IHSG. :) Tapi membeli saham yang harga pasarnya berada di bawah fair value atau nilai intrinsiknya..
BalasHapus