Analisis Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (BBRI) Q3
2014
Tahunan
Pendapatan bunga, investasi dan syariah mengalami
pertumbuhan sebesar 30%. Namun beban bunga dan syariah meningkat jauh lebih
besar yaitu sebesar 43% sehingga pendapatan bunga, investasi dan syariah bersih
hanya meningkat sebesar 24%. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya meningkat
sebesar 13%. Beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai berlipat
sebesar 137%. Beban operasional lainnya bertambah sebesar 16%. Kombinasi dari
pendapatan dan beban-beban tersebut membuat laba operasional hanya meningkat
sebesar 15%.
Di sisi lain pendapatan non-operasional melesat
sebesar 95% sehingga laba sebelum pajak bertambah sebesar 19%. Laba bersih kemudian tercatat meningkat sebesar
15%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk naik juga sebesar 15%.
Rasio GPM melemah menjadi 70,79% dari 74,45%.
Dari sisi neraca, kredit yang diberikan mengalami
kenaikan sebesar 12%. Simpanan nasabah meningkat sebesar 20%.
Kuartalan
Pendapatan bunga, investasi dan syariah mengalami pertumbuhan
sebesar 8%. Namun beban bunga dan syariah meningkat jauh lebih besar yaitu
sebesar 22% sehingga pendapatan bunga, investasi dan syariah bersih hanya
meningkat sebesar 2%. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya meningkat
sebesar 37%. Beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai menyusut
sebesar 11%. Beban operasional lainnya bertambah sebesar 29%. Kombinasi dari
pendapatan dan beban-beban tersebut membuat laba operasional menyusut sebesar 6%.
Di sisi lain, tampaknya perusahaan cukup beruntung, pendapatan
non-operasional berlipat sebesar 133% sehingga laba sebelum pajak bertambah
sebesar 4%. Laba bersih kemudian
tercatat meningkat sebesar 10% dikarenakan beban pajak penghasilan yang justru
menurun yaitu sebesar 19%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk naik sebesar 10%.
Naiknya laba kuartalan tampaknya banyak disumbang
dari pendapatan non-operasional dan beban pajak penghasilan yang menyusut.
Rasio pajak penghasilan mengalami penurunan menjadi 17% dari 22%.
Rasio GPM kembali melemah menjadi 66,49% dari 70,39%.
Dari sisi neraca, kredit yang diberikan hanya mengalami
kenaikan sebesar 1%. Simpanan nasabah meningkat sebesar 11%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar