Analisis Laporan Keuangan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
mengalami peningkatan sebesar 58%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar
43% sehingga laba kotor meningkat sebesar 123%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha, pendapatan-beban operasional lain meningkat sebesar 42% sehingga laba usaha melesat sebesar 204%. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 259%
dikarenakan beban keuangan yang bertambah sebesar 40%.
Laba
bersih kemudian mengembang sebesar 207% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 513%. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian naik berlipat sebesar 200%.
Rasio
GPM meningkat menjadi
26,48% dari 18,76%.
Saldo
tanaman perkebunan menghasilkan meningkat sebesar 25%. Tanaman belum
menghasilkan tumbuh sebesar 5%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 15%. Peningkatan-peningkatan
tersebut tentunya diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang
perusahaan.
Hutang
finansial bertambah sebesar 22%. Beban keuangan merupakan beban yang
berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Pengeluaran
kas untuk investasi bertambah sebesar 66%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 21% berbanding 15%.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
mengalami peningkatan sebesar 27%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar
43% sehingga laba kotor terkikis sebesar 4%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha, pendapatan-beban operasional lain meningkat sebesar 4% sehingga laba usaha tergerus sebesar 6%. Laba sebelum pajak menyusut sebesar 13%
dikarenakan beban keuangan yang bertambah sebesar 123%.
Laba
bersih kemudian turun sebesar 5% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang menurun sebesar 32%. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian terkupas sebesar 4%.
Rasio
GPM melemah menjadi
24,93% dari 32,96%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar