Analisis Laporan Keuangan PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) Q3 2014
Tahunan
Penjualan
meningkat sebesar 20%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 28% sehingga laba kotor hanya naik
sebesar 6%. Di sisi
lain, beban usaha berkurang sebesar 7% sehingga
laba usaha tumbuh sebesar
14%. Laba sebelum pajak naik sebesar 14% karena
beban keuangan yang menurun.
Laba
bersih kemudian mengembang sebesar 15% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 12%. Pada akhirnya laba
bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk meningkat
sebesar 16%. Perusahaan menelan kerugian selisih kurs yang signifikan pada
periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba
bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar
10%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 32,24%
dari 36,38%. Penurunan ini tampaknya harus mulai
diperhatikan lebih serius oleh manajemen.
Saldo
aset tetap berkurang tipis sebesar 1%.
Hutang
finansial berkurang sebesar 30%. Beban keuangan berkurang sebesar 26%. Beban
keuangan bukan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Pengeluaran
kas untuk investasi menyusut sebesar 37%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 12% berbanding 19%.
Kuartalan
Penjualan
tergerus sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 3% sehingga laba kotor terkikis sebesar 7%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 44% sehingga
laba usaha turun sebesar
27%. Kenaikan beban usaha ini tampaknya bersifat
musiman karena secara tahunan beban usaha turun dan begitu juga jika
dibandingkan antara 9M 2014 dengan 9M 2013. Laba sebelum pajak terpangkas sebesar
28%.
Laba
bersih kemudian turun sebesar 28%
dikarenakan beban pajak penghasilan yang menyusut sebesar 27%. Pada
akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 28%. Perusahaan menelan
kerugian selisih kurs pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan terpangkas sebesar 29%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 31,84% dari 32,90%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar