Analisis Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Q3 2014
Tahunan
Penjualan
meningkat sebesar 13%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 17% sehingga laba kotor hanya naik
sebesar 9%. Di sisi
lain, beban usaha meningkat sebesar 15% sehingga
laba usaha tumbuh tipis sebesar
1%. Laba sebelum pajak naik tipis sebesar 1% karena
beban keuangan yang bertambah sebesar 89%.
Laba
bersih kemudian mengembang juga sebesar 1% dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat
sebesar 2%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 49,33% dari 51,19%.
Besarnya
beban jasa dan royalti tampaknya mempunyai andil yang besar terhadap stagnasi
pertumbuhan laba bersih. Jumlah beban ini meningkat sebesar 42%.
Saldo
aset tetap meningkat sebesar 7%.
Pengeluaran
kas untuk investasi menyusut sebesar 13%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 13% berbanding 15%.
Kuartalan
Penjualan
tergerus sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 1% sehingga laba kotor terkikis sebesar 7%. Di sisi lain, beban usaha tidak banyak berubah sehingga
laba usaha turun sebesar
16%. Munculnya beban keuangan
berbanding pendapatan keuangan menyebabkan laba sebelum pajak melorot sebesar
18%.
Laba
bersih kemudian turun sebesar 19%
dikarenakan beban pajak penghasilan yang menyusut sebesar 15%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 48,21% dari 49,93%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar