Analisis Laporan Keuangan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) Q2
2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan sebesar 36%. Di sisi
beban pokok, beban naik
sebesar 38% sehingga laba kotor meningkat sebesar 34%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban pendanaan dan pendapatan-beban
lain bertambah sebesar 107% sehingga laba sebelum pajak merosot sebesar 16%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 28% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 30%. Bagian untuk kepentingan
non-pengendali yang berubah signifikan menyebabkan laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat sebesar 173%. Jika
disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat
sebesar 161%.
Biarpun
laba terlihat meningkat luar biasa, namun laba tersebut termasuk masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan jumlah modal pemegang saham. Rasio ROE hanya
sebesar 3%.
Rasio
GPM menurun tipis
menjadi 39,02% dari 39,69%.
Muncul
saldo aset real estat lancar yang pada periode sebelumny belum ada. Tentunya
kita berharap penjualan perusahaan akan meningkat secara jangka pendek maupun
jangka panjang dari tersedianya aset real estat lancar tersebut.
Di
sisi lain, saldo aset tidak lancar berkurang sebesar 26%. Sedangkan saldo aset
tetap meningkat sebesar 44%. Peningkatan saldo aset tetap diharapkan dapat
menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Saldo
uang muka penjualan bertambah sebesar 41%.
Kas
masuk dari pelanggan meningkat sebesar 23%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
140% berbanding 155% pada periode
sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa selama dua tahun terakhir perusahaan
terbilang sukses dalam memasarkan produk-produknya.
Hutang
finansial perusahaan naik sebesar 41%. Beban keuangan belum merupakan beban
yang berpengaruh terhadap laba bersih.
Secara kuartalan, perusahaan mencatat pendapatan keuangan.
Kuartalan
Perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan sebesar 48%. Di sisi
beban pokok, beban naik
sebesar 46% sehingga laba kotor meningkat sebesar 52%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban pendanaan dan pendapatan-beban
lain berkurang sebesar 15% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 393%. Laba bersih kemudian melambung sebesar 835% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 73%. Bagian untuk kepentingan
non-pengendali yang meningkat menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk menggelembung sebesar 475%. Jika disesuaikan, pada
akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 228%.
Rasio
GPM meningkat tipis
menjadi 43,33% dari 42,34%.
Biarpun
laba terlihat meningkat dengan baik, namun laba tersebut termasuk masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan jumlah modal pemegang saham. Rasio ROE
(disetahunkan) hanya sebesar 4%.
Kas
masuk dari pelanggan menurun sebesar 1%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
99% berbanding 149% pada periode
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar