Senin, 22 September 2014

MRAT - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) Q2 2014

Tahunan

Perusahaan mencetak kemerosotan penjualan sebesar 21%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 21% juga sehingga laba kotor meleleh  sebesar 22%. Di sisi beban usaha, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain, beban meningkat sebesar 1% sehingga menimbulkan rugi usaha berbanding laba usaha pada periode sebelumnya. Di sisi lain, timbul sedikit beban keuangan daripada pendapatan keuangan pada periode sebelumnya sehingga perusahaan mengalami rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih berbanding laba bersih Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, rugi bersih akan semakin besar berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Rasio GPM menyusut tipis  menjadi 55,94% dari 56,28%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 1%. Penambahan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 55%. Perusahaan mempunyai beban keuangan yang relatif  rendah.

Pengeluaran kas untuk investasi menyusut sebesar 16%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 8% berbanding 12% pada periode sebelumnya.

Kuartalan

Perusahaan mencetak kenaikan penjualan sebesar 6%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 6% juga sehingga laba kotor meningkat  sebesar 7%. Di sisi beban usaha, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain, beban meningkat sebesar 1% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 365%. Di sisi lain, timbul sedikit beban keuangan sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar 296%. Pada akhirnya laba bersih naik sebesar 95% karena timbulnya beban pajak penghasilan berbanding manfaat pajak penghasilan pada periode sebelumnya. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan tergerus sebesar 26%.

Rasio GPM meningkat sedikit menjadi 56,38% dari 56,26%.  Sayangnya perusahaan tidak mampu meraih penjualan yang cukup untuk menghasilkan laba bersih yang besar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar