Analisis Laporan Keuangan PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) Q2
2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
penurunan penjualan sebesar
3%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 1% sehingga perusahaan mengalami rugi kotor berbanding laba kotor pada periode
sebelumnya. Di sisi lain, kombinasi
dari beban usaha, beban
keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain menurun
sebesar 80% sehingga perusahaan mengalami rugi sebelum
pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Kemudian
rugi bersih bertambah
besar dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 230%. Pada
akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya. Perusahaan
mendulang keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga
pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, rugi bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk akan semakin besar berbanding laba bersih pada
periode sebelumnya.
Rasio
GPM mencapai angka minus
menjadi -0,07% dari 3,38%.
Tentunya ini adalah penurunan yang cukup
parah.
Saldo
aset tetap berkurang
sebesar 4%.
Saldo
hutang finansial berkurang sebesar 18%. Beban keuangan menyusut
sebesar 19%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap
laba bersih perusahaan.
Pengeluaran
kas untuk investasi berkurang sebesar 43%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 4% berbanding 3% pada periode
sebelumnya.
Kuartalan
Perusahaan
mencetak penurunan penjualan
sebesar 11%. Di sisi
beban pokok, beban
berkurang sebesar 12% sehingga rugi kotor terpangkas sebesar 38%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi kurs dan
beban lain berkurang signifikan sehingga perusahaan mengalami rugi sebelum pajak yang
menurun sebesar 73%. Manfaat pajak yang didulang pada periode ini berbanding
beban pajak pada periode sebelumnya menyebabkan rugi bersih berkurang sebesar 91%.
Perusahaan merengkuh keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode ini
dan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya.
Jika disesuaikan, perusahaan akan mengalami rugi bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas dengan penurunan sebesar 54%.
Rasio
GPM meningkat menjadi -2,53% dari -3,65%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar