Analisis Laporan Keuangan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)
Q2 2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
penurunan pendapatan sebesar 17%. Di sisi
beban pokok, beban turun
sebesar 35% sehingga laba kotor meningkat sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, penghasilan investasi, beban
keuangan dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 35% sehingga laba sebelum pajak merosot sebesar
40%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 53% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 7%. Perusahaan mengalami
kerugian lain-lain (sebagian besar merupakan kerugian selisih kurs) yang
signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan,
pada akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terkikis sebesar 5%.
Rasio
GPM meningkat menjadi 61,26% dari 50,37%.
Saldo
properti investasi meningkat sebesar 37%. Saldo aset tetap bertambah sebesar 9%.
Peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan dapat menopang pendapatan jangka
panjang perusahaan.
Saldo
pendapatan diterima dimuka bertambah sebesar 37%.
Kas
masuk dari pelanggan meningkat sebesar 6%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
107% berbanding 83% pada periode
sebelumnya.
Hutang
finansial perusahaan turun sebesar 15%. Beban keuangan meningkat sebesar 40%. Beban
keuangan bukan merupakan beban yang berpengaruh cukup besar terhadap laba
bersih.
Kuartalan
Perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan sebesar 1%. Di sisi
beban pokok, beban naik
sebesar 1% sehingga laba kotor meningkat sebesar 2%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, penghasilan investasi, beban
keuangan dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 267% sehingga laba sebelum pajak merosot sebesar
68%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 76% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 30%. Perusahaan mengalami
kerugian lain-lain (sebagian besar merupakan kerugian selisih kurs) pada
periode ini dan mendulang keuntungan lain-lain (sebagian besar merupakan
keuntungan selisih kurs) yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terkikis
sebesar 9%.
Rasio
GPM meningkat tipis
menjadi 63,80% dari 63,66%.
Kas
masuk dari pelanggan meningkat sebesar 16%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
107% berbanding 94% pada periode
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar