Analisis Laporan Keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak penurunan pendapatan sebesar 6% dari operasi yang dilanjutkan. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 8% sehingga laba kotor terpangkas tipis sebesar 2%. Di sisi lain, beban usaha, beban keuangan, pendapatan dan
beban usaha lain berkurang sebesar 3% sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 1%. Pada
akhirnya laba bersih dari
operasi yang dilanjutkan turun sebesar 18% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang naik sebesar 4%. Rugi bersih dari operasi yang dihentikan turun sebesar
52% sehingga laba bersih tahun berjalan meningkat sebesar 73%. Bagian laba
untuk kepentingan non-pengendali yang turun sebesar 27% menyebabkan laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 151%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
penurunan pendapatan
sebesar 22% dari operasi yang dilanjutkan.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 20% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 23%. Di sisi lain, beban usaha, beban keuangan, pendapatan dan beban usaha
lain berkurang sebesar 31%
sehingga laba sebelum
pajak turun sebesar 16%. Pada akhirnya laba bersih dari operasi yang dilanjutkan turun sebesar 18% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang turun sebesar 16%. Perusahaan mendulang untung tipis dari operasi yang
dihentikan pada periode ini berbanding rugi bersih pada periode sebelumnya
sehingga laba bersih naik sebesar 14%. Bagian laba untuk kepentingan non-pengendali
yang turun sebesar 47% menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk naik sebesar 44%.
Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 42,26% dari 40,83%. Secara kuartalan rasio menyusut menjadi 41,72% dari 42,54%.
Saldo
aset tetap secara tahunan
menyusut sebesar 27%. Saldo investasi jangka panjang meningkat
sebesar 3%, aset eksplorasi dan evaluasi bertambah sebesar 30% dan aset minyak
dan gas bumi meningkat sebesar 11%. Peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan
dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Jumlah
laba bersih yang dipetik oleh perusahaan adalah minim karena tidak sebanding
dengan besarnya ekuitas yang dimiliki. Rasio ROE tahunan hanya sebesar 2%
berbanding 1% pada periode sebelumnya. Laba perusahaan tampaknya banyak “lari”
kepada kepentingan non-pengendali melihat perbandingan besaran laba untuk
kepentingan non-pengendali berbanding ekuitas dari non-pengendali.
Secara tahunan saldo hutang finansial menyusut sebesar 4%. Beban keuangan turun sebesar
12%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih
perusahaan.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan menyusut sebesar 29%. Jika dibandingkan
dengan aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 16% berbanding 24%
pada periode sebelumnya.
Meskipun
laba bersih perusahaan minim, namun “laba kas” masih kuat. Arus kas bersih yang
diterima dari operasi sangat baik karena jauh lebih besar daripada laba
bersihnya meskipun secara tahunan turun sebesar 19%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar