Analisis Laporan Keuangan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) Q2 2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan
sebesar 43%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 27% sehingga laba kotor meningkat sebesar
47%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, kenaikan nilai wajar properti
investasi, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain meningkat
sebesar 109% sehingga laba sebelum pajak terpangkas
sebesar 9%. Pada akhirnya perusahaan mendulang laba bersih yang menurun sebesar
13% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 4%. Perusahaan
dibebani kerugian lain-lain yang signifikan pada periode ini dan juga pada
periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 33%.
Peningkatan
laba bersih banyak disumbangkan oleh laba dari kenaikan nilai wajar properti
investasi yang meningkat sebesar 130%.
Rasio
GPM meningkat menjadi 80,54%
dari 78,13%.
Saldo
properti investasi meningkat sebesar 19%. Sedangkan saldo aset tetap melesat
sebesar 117%. Peningkatan-peningkatan tersebut diharapkan dapat menopang
pendapatan jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial mengalami kenaikan sebesar 49%. Beban keuangan bertambah sebesar 81%.
Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba
bersih.
Pengeluaran
kas untuk investasi menurun sebesar 53%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 15% berbanding 41% pada
periode sebelumnya.
Kuartalan
Perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan
sebesar 9%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak mengalami
perubahan sehingga laba kotor meningkat sebesar
11%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, kenaikan nilai wajar properti
investasi, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain meningkat
sebesar 19% sehingga laba sebelum pajak terpangkas
sebesar 9%. Pada akhirnya perusahaan mendulang laba bersih yang menurun sebesar
3% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 25%. Perusahaan
dibebani kerugian lain-lain yang signifikan pada periode ini dan juga pada
periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 60%.
Peningkatan
laba bersih banyak disumbangkan oleh laba dari kenaikan nilai wajar properti
investasi yang meningkat sebesar 433%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar