Analisis Laporan Keuangan PT Indomobil Sukses Internasional
Tbk (IMAS) Q2 2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak penurunan pendapatan sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 8% sehingga laba kotor turun sebesar 2%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain bertambah
sebesar 13% sehingga
laba usaha tergerus sebesar 13%.
Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba neto entitas asosiasi yang meningkat sebesar 247% menyebabkan laba sebelum
pajak terjerembab sebesar 74%. Pada akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 67% dikarenakan munculnya manfaat pajak penghasilan dibandingkan dengan beban
pajak pada periode sebelumnya. Pada akhirnya laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpotong sebesar 73%. Perusahaan mendulang laba penjualan aset
tetap dan keuntungan selisih kurs yang tinggi pada periode ini berbanding laba
penjualan aset tetap dan kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan terkapar sebesar 91%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak kenaikan tipis pendapatan
sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah sehingga
laba kotor naik sebesar
11%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain bertambah
sebesar 32% sehingga
laba usaha tergerus sebesar 18%.
Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba neto entitas asosiasi yang meningkat sebesar 43% menyebabkan rugi sebelum
pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya. Pada
akhirnya perusahaan mengalami
rugi bersih berbanding
laba bersih pada periode sebeumnya.
Perusahaan mendulang laba penjualan aset tetap dan menanggung kerugian
selisih kurs yang tinggi pada periode ini berbanding laba penjualan aset tetap
dan keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka
perusahaan akan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.
Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 12,99% dari 12,22%. Secara kuartalan rasio meningkat menjadi 14,30 dari 13,01%. Kenaikan rasio ini tampaknya belum cukup untuk
menghasilkan laba bersih yang tinggi.
Saldo
piutang pembiayaan, penyertaan
saham dan aset tetap
secara tahunan meningkat cukup
tinggi. Peningkatan-peningkatan
ini diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.
Secara tahunan saldo hutang finansial meningkat sebesar 38%. Beban keuangan meningkat
sebesar 64%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap
laba bersih perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar