Analisis Laporan Keuangan PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) Q2
2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
pertumbuhan pendapatan sebesar 22%. Di sisi
beban pokok, beban naik sebesar 11% sehingga laba kotor meningkat sebesar 30%. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar
42% sehingga laba usaha
naik sebesar 26%.
Kombinasi dari pendapatan
keuangan dan bagian atas hasil bersih entitas asosiasi yang meningkat sebesar
16% menyebabkan laba sebelum pajak menguat sebesar 26%. Laba bersih kemudian
tumbuh sebesar 26% juga dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah
sebesar 23%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat
sebesar 26%.
Rasio
GPM mengembang menjadi 59,89% dari 55,94%.
Saldo
persediaan meningkat sebesar 26%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang
pendapatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Saldo
tanah untuk pengembangan meningkat sebesar 25%. Peningkatan juga terjadi pada
properti investasi dan aset tetap. Peningkatan-peningkatan ini diharapkan dapat
menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Saldo
uang muka penjualan berlipat sebesar 145%. Jika dibandingkan dengan angka
pendapatan, saldo tersebut setara dengan
179% berbanding 89%% pada periode sebelumnya.
Kas
masuk dari pelanggan menyusut sebesar 22%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
93% berbanding 145% pada periode
sebelumnya. Tampaknya perusahaan harus bekerja lebih keras untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan hasil yang telah didapat selama ini.
Hutang
finansial perusahaan sangat minim. Perusahaan secara neto mendulang pendapatan
bunga.
Kuartalan
Pendapatan
tumbuh sebesar 5%.
Di sisi beban pokok, beban
naik sebesar 10% sehingga laba kotor meningkat sebesar 18%. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain meningkat sebesar
11% sehingga laba usaha
naik sebesar 20%.
Kombinasi dari beban keuangan
dan bagian atas hasil bersih entitas asosiasi yang meningkat sebesar 16%
menyebabkan laba sebelum pajak bertambah sebesar 19%. Laba bersih kemudian meningkat
sebesar 18% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 23%. Pada
akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sebesar 19%.
Rasio GPM meningkat menjadi 59,66% dari 52,99%.
Kas
masuk dari pelanggan menyusut signifikan sebesar 96%. Jika dibandingkan dengan
angka pendapatan, angka tersebut hanya setara dengan 4% berbanding 107% pada
periode sebelumnya. Tampaknya perusahaan harus bekerja lebih keras untuk memasarkan
produk-produk propertinya pada kuartal-kuartal selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar