Analisis Laporan Keuangan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Q2
2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 8% sehingga laba kotor melejit sebesar 126%. Di sisi lain, beban usaha, beban keuangan, pendapatan dan beban usaha
lain menurun sebesar 9%
sehingga rugi sebelum pajak
turun sebesar 91%. Kemudian rugi bersih turun sebesar 83% dikarenakan beban pajak penghasilan
yang meningkat. Pada akhirnya rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk turun sebesar 69%. Jika disesuaikan rugi bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 79%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
kenaikan pendapatan
sebesar 2%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak mengalami
perubahan sehingga laba kotor meningkat sebesar 67%. Di sisi lain, beban usaha, beban keuangan, pendapatan dan beban usaha
lain meningkat sebesar 19%
sehingga menghasilkan laba sebelum pajak daripada rugi sebelum
pajak pada periode sebelumnya. Kemudian perusahaan mendulang laba bersih tipis dibandingkan dengan
rugi bersih pada periode sebelumnya. Pada akhirnya rugi bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang sebesar 93%. Jika
disesuaikan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
akan turun sebesar 93% juga.
Secara tahunan rasio GPM meningkat menjadi 4,06% dari 1,98%. Secara kuartalan rasio kembali membaik menjadi 4,90% dari 2,98%. Membaiknya rasio ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perolehan
laba perusahaan.
Saldo
aset tetap secara tahunan bertambah
sebesar 6%. Peningkatan tersebut diharapkan dapat menopang pendapatan jangka
panjang perusahaan.
Secara tahunan saldo hutang finansial bertambah sebesar 16%. Beban keuangan berkurang
sebesar 3%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap
laba bersih perusahaan.
Pengeluaran
kas untuk investasi secara tahunan meningkat sebesar 65%. Jika dibandingkan
dengan aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 9% berbanding 6%
pada periode sebelumnya.
Meskipun
mencapai profitabilitas yang lebih baik (walaupun masih merugi), perusahaan
tampaknya belum mampu untuk menghasilkan kas yang cukup dari kegiatan operasinya untuk dapat mendanai
aktivitas investasinya sehingga masih harus mengandalkan dari pihak lain
dengan peningkatan hutang finansial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar