Analisis Laporan Keuangan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Q2
2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
penurunan pendapatan
sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban menyusut sebesar 13% sehingga laba kotor meningkat sebesar 19%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan lain-lain terpangkas
sebesar 30% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar
584%. Pada akhirnya perusahaan menghasilkan laba bersih yang cukup baik berbanding
rugi bersih pada periode sebelumnya.
Rasio
GPM mengembang menjadi 12,38% dari 9,41%. Tentunya ini adalah peningkatan yang cukup signifikan.
Saldo
aset tetap berkurang
sebesar 10%.
Perusahaan
mempunyai hutang finansial yang menurun sebesar 14%. Beban keuangan berkurang
sebesar 4%. Beban keuangan merupakan beban yang
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Pengeluaran
kas untuk investasi mengalami penyusutan sebesar 41%. Jika dibandingkan dengan
jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut hanya setara dengan 1%
berbanding 1% pada periode sebelumnya.
Kas
neto yang diterima dari aktivitas operasi cukup besar dan jauh lebih tinggi
daripada laba bersih. Dengan kelebihan kas operasi tersebut, perusahaan masih
mampu membiayai kegiatan investasinya dan juga membayar hutang-hutangnya yang
telah jatuh tempo.
Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba jika dibandingkan dengan jumlah dana
pemegang saham adalah cukup rendah karena rasio ROE hanya sebesar 8% berbanding
-1% pada periode sebelumnya.
Kuartalan
Perusahaan meraih pendapatan yang meningkat sebesar 11%. Di sisi
beban pokok, beban
bertambah sebesar 8%
sehingga laba kotor meningkat sebesar 26%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan lain-lain menyusut
sebesar 15% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 130%.
Pada akhirnya laba bersih berlipat sebesar 248% karena pajak penghasilan yang meningkat
sebesar 5%. Bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat
menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
meningkat sebesar 202%. Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs yang
signifikan pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan
pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 60%.
Rasio
GPM makin membaik menjadi
14,42% dari 12,60%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar