Analisis Laporan Keuangan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) Q2
2014
Perusahaan
secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 11%
sehingga laba kotor naik tipis
sebesar 1%. Di
sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain berkurang
sebesar 17% sehingga
laba usaha menebal sebesar 11%.
Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba (rugi) entitas asosiasi yang yang meningkat sebesar 88% menyebabkan laba sebelum
pajak tergerus sebesar 15%.
Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus
juga sebesar 15%. Perusahaan menikmati pendapatan lain-lain yang signifikan
pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk akan terbenam sebesar 74%.
Secara
kuartalan perusahaan mencetak
penurunan pendapatan
sebesar 15%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 15% sehingga laba kotor turun sebesar 21%. Di sisi lain, beban usaha, pendapatan dan beban usaha lain berkurang
sebesar 63% sehingga
laba usaha menebal sebesar 7%.
Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba (rugi) entitas asosiasi yang meningkat sebesar 14% menyebabkan laba sebelum
pajak naik tipis sebesar 2%. Pada akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus sebesar 5%. Perusahaan menikmati pendapatan
lain-lain yang signifikan pada periode ini dan menderita kerugian lain-lain
pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, perusahaan akan menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.
Secara tahunan rasio GPM berkurang menjadi 13,47% dari 14,58%. Secara kuartalan rasio menurun lagi menjadi 12,66% dari 13,61%.
Saldo
aset tetap secara tahunan
meningkat sebesar 35%.
Peningkatan ini diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka
panjang.
Persediaan
secara tahunan meningkat sebesar 47%. Di sisi lain, kas operasi mencatat angka minus
yang membaik. Jika dibandingkan antara nilai penjualan dengan nilai persediaan
(inventory turnover), secara tahunan mengalami kemunduran yang berarti dengan
rasio sebesar 474% dari semula 636%.
Secara tahunan saldo hutang finansial meningkat sebesar 39%. Beban keuangan melesat
sebesar 85%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap
laba bersih perusahaan. Secara kuartalan, beban keuangan semakin besar porsinya
dari laba bersih.
Rasio
DER perusahaan secara tahunan meningkat menjadi 286% dari 244%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar