Analisis Laporan Keuangan PT Petrosea Tbk (PTRO) Q2
2014
Tahunan
Perusahaan mencetak
penurunan pendapatan
sebesar 12%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 8% sehingga laba kotor turun sebesar 20%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih
kurs dan bagian laba bersih entitas asosiasi meningkat sebesar 22% sehingga laba sebelum pajak terpangkas
sebesar 65%. Pada akhirnya laba bersih terperosok sebesar 76% karena pajak
penghasilan yang berkurang sebesar 34%. Perusahaan mengalami kerugian selisih
kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika
disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
akan turun sebesar 37%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 25,50% dari 28,11%.
Saldo
aset tetap berkurang
sebesar 12%. Lesunya sektor yang dijalani oleh perusahaan tampaknya tercermin dari
melemahnya saldo aset tetapnya.
Perusahaan
mempunyai hutang finansial yang berkurang sebesar 43%. Namun beban keuangan malah
meningkat sebesar 23%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Perusahaan
menghasilkan kas operasi bersih yang cukup tangguh dan solid. Terdapat
peningkatan sebesar 41%.
Pengeluaran
kas untuk investasi menyusut sebesar 11%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset
tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 9% berbanding 9% pada periode
sebelumnya.
Kuartalan
Perusahaan mencetak
pertumbuhan pendapatan
sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 14% sehingga laba kotor turun sebesar 10%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih
kurs dan bagian laba bersih entitas asosiasi meningkat sebesar 5% sehingga laba sebelum pajak terpangkas sebesar 61%. Pada
akhirnya laba bersih terperosok sebesar 72% karena pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 53%. Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs yang signifikan pada
periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun tipis sebesar
1%.
Rasio
GPM masih melemah menjadi
22,57% dari 26,98%. Kita harapkan ada perbaikan rasio ini agar
laba dapat meningkat.
Menurut pak idx.. bagaimana prospek ke depan saham-saham tambang batu bara secara umum dan ptro pada khususnya... apakah ini saat masuk yg tepat bila di analisa secara fundamental? Mumpung sektor ini masih tertekan... atau malah kita jauhi...
BalasHapusYg kedua. Pak idx saya lihat postingan bapak tidak ada rekomendasi atau analisa yg lbh mendalam lg sehingga bagi yg ingin belajar saham secara fundamental bisa ikut mengerti pak hehe mohon pencerahan thx u
Kalau saham2 penghasilan batubara saya lihat tidak begitu baik prospeknya. Hanya yang bisa menambah volume yang masih bisa cukup lumayan. Itu pun mesti yang msh mempunyai ruang margin yang cukup lebar. Jadi lebih baik main trading untuk saham2 batubaranya. Nah, kalau perusahaan jasanya, karena pada ingin naikkan volume untuk menjaga laba, maka yang untung adalah perusahaan jasanya. Seperti PTRO, MYOH, DOID, masih cukup baik untuk dipegang. Saya memang tidak memposting rekomendasi atau bedah khusus dulu mengingat saya memang fokus pada penyajian laporan keuangan dulu berhubung sangat banyak yang harus disajikan biarpun sebenarnya banyak yang tidak penting juga. Saya untuk sementara santai dulu karena sebelumnya sudah "kerja keras".
BalasHapus