AISA - Analisis Laporan Q3 2013

AISA mencetak kinerja Q3 2013 yang mengesankan.

Secara tahunan, penjualan naik sebesar 51%. Laba kotor naik sebesar 46% dan laba bersih naik 37% menjadi Rp 216 miliar.

Untuk Q3 sendiri, AISA mencetak penjualan naik sebesar 25%. Laba kotor naik sebesar 11% dan laba bersih naik sebesar 20% menjadi Rp 82 miliar.


Hal yang menjadi perhatian besar di AISA adalah besarnya beban bunga (keuangan). Selama 9M 2013 beban bunga AISA tercatat sebesar 27% dari laba usaha dan pada Q3 2013 sebesar 28%. Beban bunga tercatat naik 9% pada Q3 2013 menjadi Rp 47 miliar dan secara tahunan naik sebesar 19% menjadi Rp 119 miliar.

DER AISA tercatat sebesar 1,10. ROE AISA sendiri tercatat ada sedikit kenaikan menjadi 17% di Q3 2013 dari 15% di Q2 2013.

Target harga moderat AISA adalah Rp 1.470 dan target optimis Rp 1.680 yang masing-masing mencerminkan PER sebesar 15x atas EPS disetahunkan untuk periode 9M 2013 dan Q3 2013.

Jika merujuk pada segmen penjualan, di Q3 2013, seluruh segmen penjualan tercatat mengalami kenaikan. Segmen produksi makanan tercatat naik sebesar 43% dan segmen pengolahan beras tercatat naik sebesar 13%. Segmen agrobisnis tercatat naik sebesar 15%.

Secara tahunan, segmen produksi makanan tercatat naik sebesar 10%. Pengolahan beras naik 6% dan agribisnis turun 41%.

Lebih lengkapnya dapat dilihat tabel berikut ini.

Dari tabel dia atas terlihat jelas kalau segmen paling penting untuk AISA saat ini adalah segmen produksi makanan kemudian segmen pengolahan beras.

Pada Q3 2013, segmen pengolahan beras mengalami penurunan laba kotor walaupun omset penjualan naik. GPM untuk segmen pengolahan beras turun cukup banyak menjadi 10,36% dari 19,16% pada Q2 2013. Sedangkan segmen produksi makanan masih menyumbangkan kenaikan GPM menjadi 34,94% dari 31,10%.

Namun secara tahunan, segmen pengolahan beras masih menyumbangkan kenaikan tipis GPM menjadi 13,65% dari 13,50%. Sedangkan segmen produksi makanan mencatat penurunan GPM menjadi 34,83% dari 36,30%.