Penjualan tercatat naik sebesar 61% dan laba bersih naik sebesar 109% menjad Rp 111 miliar. Namun secara kuartalan kinerja WIIM kurang memuaskan. Selama Q3 2013 penjualan tercatat tidak tumbuh dan laba bersih turun tipis 3% menjadi hanya Rp 32 miliar.
Terlihat ekspansi yang besar oleh WIIM selama 9M 2013 dimana pembelian aset tetap tercatat sebesar Rp 63 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 26 miliar. Pembelian aset tetap ini tentunya akan meningkatkan produksi perusahaan sehingga diharapkan dengan penjualan yang semakin tinggi laba bersih juga akan semakin tinggi.
Tingkat ROE WIIM termasuk lumayan yaitu 19% pada 9M 2013. Tingkat DER tercatat sebesar 0,51 sehingga masih termasuk sehat.
Untuk cost, WIIM dihadapkan pada fluktuasi harga bahan baku berupa tembakau dan cengkeh. Sedangkan tingkat upah buruh juga akan semakin meningkat pada periode yang akan datang.
Selama periode 9M 2013, komposisi penjualan per produk WIIM tercatat untuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) adalah 83% dan SKT (sigaret kretek tangan) 15%, sisanya lain-lain. Untuk tahun 2012, SKM 79% dan SKT 18%.
Target harga moderat WIIM adalah Rp 720 dan target harga optimis Rp 840 yang masing-masing mencerminkan PER sebesar 12x atas EPS disetahunkan periode Q3 2013 dan 9M 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar