PT Astra International Tbk (ASII) mengukir kinerja yang relatif stagnan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Namun kinerja pada Q4 2013 telah menunjukkan hasil yang sangat baik.
Pendapatan pada tahun 2013 naik sebesar 3% dibandingkan dengan tahun 2012 menjadi Rp 193,880 triliun. Namun laba kotor turun sebesar 2% menjadi Rp 35,311 triliun. Laba sebelum pajak turun sebesar 1% menjadi Rp 27,523 triliun. Laba bersih turun sebesar 2% menjadi Rp 22,297 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis menjadi Rp 19,417 triliun dari Rp 19,421 triliun.
ASII menderita kerugian selisih kurs pada tahun 2013 yang naik sebesar 249% menjadi Rp 751 miliar. Apabila kerugian selisih kurs ini dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka dengan asumsi rasio pajak penghasilan sebesar 20%, laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi naik sebesar 2% mencapai angka Rp 19,940 triliun.
Pada Q4 2013, pendapatan meningkat sebesar 9% dibandingkan dengan Q3 2013. Laba kotor naik sebesar 13% menjadi Rp 9,938 triliun. Laba sebelum pajak naik 35% menjadi Rp 8,762 triliun. Laba bersih meningkat sebesar 31% menjadi Rp 6,911 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 28% menjadi Rp 5,953 triliun.
ASII pada Q4 2013 menderita selisih kurs yang lebih kecil daripada Q3 2013 yaitu turun sebesar 53% menjadi Rp 233 miliar.
Apabila kerugian selisih kurs tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih yang disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 22% menjadi Rp 6,114 triliun dibandingkan dengan Q3 2013.
Rasio GPM pada tahun 2013 turun menjadi 18,21% dari 19,25% pada tahun 2012. Sedangkan pada Q4 2013 rasio GPM naik menjadi 19,10% dari 18,51%.
Rasio NPM pada tahun 2013 bergerak tipis menjadi 10,28% dari 10,41% pada tahun 2013. Sedangkan pada Q4 2013 naik menjadi 11,75% dari 10,51%.
Rasio ROE menurun menjadi 24% dibandingkan dengan 27% pada tahun 2012.
Rasio DER dapat dijaga stabil pada angka 102% untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 103% untuk tahun 2012.
Melihat masih tumbuh dengan baiknya aset-aset investasi terpenting perusahaan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012, maka ada harapan besar bagi pencapaian kinerja yang lebih baik pada tahun 2014.
Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas yang mempunyai sumbangan cukup dominan terhadap laba bersih mencatat kenaikan sebesar 9% dibandingkan dengan tahun 2013 menjadi Rp 4,994 triliun. Laba ini bersama dengan bagian dari laba dari entitas asosiasi mencapai porsi 32% pada tahun 2013 dari seluruh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sedangkan pada tahun 2012 porsinya adalah 29%.
Pada harga terakhir sebesar Rp 6.700, ASII dihargai dengan rasio PER sebesar 13,60 dari EPS tahun 2013 yang telah disesuaikan dan rasio PBV-ny sebesar 3,23 dari nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar