PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mengukir kinerja tahun 2013 yang baik dibandingkan dengan tahun 2012.
Pendapatan mencatatkan perkembangan sebesar 10% menjadi Rp 2,261 triliun. Laba kotor naik sebesar 14% menjadi Rp 656 miliar. Laba sebelum pajak naik 23% menjadi Rp 278 miliar dan laba bersih naik sebesar 22% menjadi Rp 209 miliar.
Secara kuartalan, pada Q4 2013 ASGR mencetak kinerja pendapatan yang luar biasa dengan pendapatan tumbuh sebesar 62% menjadi Rp 801 miliar. Laba kotor naik 19% menjadi Rp 205 miliar. Laba sebelum pajak naik 37% menjadi Rp 106 miliar dan laba bersih naik 32% menjadi Rp 78 miliar. Lebih kecilnya rasio GPM pada Q4 2013 menyebabkan persentase laba kotor naik jauh lebih kecil daripada pendapatan.
Pendapatan pada Q4 2013 yang naik tinggi disebabkan oleh penjualan segmen solusi IT yang naik signifikan sebesar 157% menjadi Rp 399 miliar. Sedangkan segmen solusi dokumen hanya naik sebesar 19% menjadi Rp 410 miliar. Sumbangan yang besar dari segmen solusi IT pada Q4 2013 tampaknya hanya bersifat musiman karena porsi dari Q4 2013 adalah 45% dari penjualan selama setahun untuk segmen tersebut (sebelum eliminasi).
Pada tahun 2013, rasio GPM tumbuh tipis menjadi 29,01% daripada tahun 2012 yang sebesar 27,96%. Secara kuartalan, pada Q4 2013 rasio GPM turun lumayan menjadi 25,59% dari 34,99%.
Rasio NPM pada tahun 2013 tumbuh tipis menjadi 9,24% dari 8,29%. Sedangkan pada Q4 2013 rasio NPM turun menjadi 9,76% dari 11,97%.
Rasio DER pada tahun 2013 berubah sedikit menjadi 97% dari 96% pada tahun 2012.
Rasio ROE pada tahun 2013 naik tipis menjadi 28% dari 27% pada tahun 2012.
Pada harga terakhir sebesar Rp 1.900 (25/2/14), ASGR dihargai dengan rasio PER sebesar 12,26 berdasarkan EPS tahun 2013 dan rasio PBV sebesar 3,48 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.
Lihat tulisan sebelumnya mengenai analisis laporan keuangan Q3 2013 ASGR pada tautan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar