Kenaikan laba kotor disebabkan oleh kenaikan margin laba kotor/GPM dari 27,13% di Q2 2013 menjadi 34,99% di Q3 2013.
Apabila kita bandingkan dengan 9M 2012, maka GPM ASGR tidak jauh berbeda dengan 9M 2012. Pada 9M 2013 GPM ASGR 30,89% dan pada 9M 2012 30,06%.
Peroleh laba yang lebih bagus di Q3 2013 menyebabkan ROE ASGR meningkat menjadi 36% dibandingkan dengan 29% di Q2 2013. DER juga lebih bagus menjadi 0,97 dari 1,12 di Q2 2013.
Jika dibandingkan dengan 9M 2012, penjualan ASGR naik 12,23% dan laba bersih naik 22,12%. Hal yang menarik, penjualan solusi dokumen naik 24,54% sedangkan penjualan solusi IT turun 5,42%.
Yang menjadi perhatian utama pada laporan Q3 2013 tersebut adalah penjualan yang menurun di Q3 2013. Penjualan solusi dokumen dan solusi IT masing-masing menurun sebesar 7,54% dan 29,72%. Dengan margin yang lebih baik, jika pada kuartal selanjutnya penjualan bisa meningkat lagi, maka kinerja ASGR diharapkan akan menjadi lebih cemerlang.
Target harga moderat ASGR adalah Rp 1.550 dan target harga optimis Rp 2.100 yang mencerminkan PER sebesar 12x untuk periode 9M 2013 dan Q3 2013.
Tulisan sebelumnya mengenai analisis laporan Q2 2013 ASGR bisa dibaca di sini.
Pantas harga ASGR hari ini naik, kalau target ditengah tengah moderat dan optimis sekitar 1800-1900, masih ada potensi untuk naik.
BalasHapusMasih ada celah untuk masuk hehehe
BalasHapus