Senin, 21 Oktober 2013

Momentum Masuk Saham Properti dan Volatilitas Hariannya

Volatilitas harian saham sektor properti termasuk lebih tinggi daripada rata-rata volatilitas harian saham LQ45.

Selama periode 100 hari terakhir, volatilitas rata-rata saham LQ45 tercatat sebesar 3,64% sedangkan pada tabel di sebelah rata-rata volatilitas saham properti (biarpun tidak semuanya) adalah 4,10%.

Sebagai trader yang suka memanfaatkan momentum, maka mengetahui tingkat volatilitas harian cukup penting sehingga ketika sektor properti diperkirakan akan naik lagi, maka yang diburu tentunya adalah yang mempunyai volatilitas yang paling tinggi sekiranya jangka waktu investasinya adalah jangka pendek.

Semakin tinggi volatilitas tentunya akan semakin tinggi tingkat risikonya.

Kombinasi dari pengetahuan mengenai volatilitas dan beta akan memudahkan seorang trader untuk memilih saham "mainannya".



Dalam minggu ini isyarat kenaikan sektor properti nampaknya cukup jelas dengan banyaknya saham properti yang naik pada hari ini. IHSG naik 0,69% sedangkan sektor properti naik 1,69%.

Untuk view makro beberapa faktor cukup mendukung kenaikan sektor properti pada minggu ini, yaitu masih stabilnya nilai tukar rupiah di level Rp 11.300-an/USD. Deflasi bulan September sebesar 0,35%. BI rate yang tetap sebesar  7,25%. Cadangan devisa yang meningkat menjadi USD 95,7 miliar.

Selain itu berita terburuk mengenai peraturan BI soal LTV dan pendalaman LTV sudah dilewati. Apakah bakal ada sentimen negatif lanjutan?

Sentimen negatif lanjutan secara makro kita harapkan tidak ada lagi. Sentimen negatif secara mikro per perusahaan kemungkinan baru akan muncul pada bulan-bulan selanjutnya. Misalnya penurunan marketing sales. Sedangkan pada bulan ini di depan mata akan muncul laporan keuangan yang masih bagus-bagus sebagai efek dari marketing sales yang bagus sebelumnya walaupun dihadang oleh kenaikan biaya. (Tentunya tidak semua laporan yang keluar akan lebih bagus daripada Q2 atau Q1 2013)

Jadi tampaknya pada minggu ini adalah momen yang baik untuk akumulasi saham properti sambil menunggu laporan keuangan Q3 2013 dirilis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar