PT Bukit
Asam Tbk (PTBA) pada S1 2013 mencatat penurunan laba bersih komprehensif
sebesar 45% jika dibandingkan dengan S1 2012. Jika dibandingkan dengan Q1 2013,
maka pada Q2 2013 terjadi penurunan laba bersih sebesar 23%.
Volume
penjualan di S1 2013 naik sebesar 20% menjadi 8,81 juta MT. Volume produksi S2
2013 turun sebesar 6% menjadi 6,66 juta MT. Kenaikan volume penjualan
disebabkan oleh kenaikan volume pembelian dari pihak ketiga.
Rata-rata
harga jual ekspor di S1 2013 tercatat mengalami penurunan sebesar 18,7% menjadi
US$ 76,13/MT dibandingkan dengan S1 2012. Sedangkan harga jual rata-rata domestik juga
mengalami penurunan sebesar 18% menjadi
Rp 611.665/MT.
Untuk Q2 2013
apabila dibandingkan dengan Q1 2013 terjadi penurunan volume penjualan sebesar 4,66%
dan terjadi penurunan volume produksi
sebesar 15,51%.
Volume penjualan ekspor untuk S1 2013 adalah sebesar 53%.
Pada Q2
2013 PTBA mencatat penurunan nilai penjualan sebesar 4%. GPM juga turun sebesar
3,6% menjadi 30,76%. Kombinasi dari penurunan volume dan nilai penjualan dan
penurunan GPM dan sebab lainnya secara total menyebabkan
laba bersih menurun sebesar 23%.
Kinerja
PTBA di Q2 2013 secara keseluruhan adalah lumayan buruk.
Margin laba
kotor (GPM) yang tinggi yaitu 30,76% pada Q2 bagi PTBA diharapkan akan banyak
menolong untuk menghadapi penurunan harga akhir-akhir ini.
Margin laba kotor (GPM) dan margin laba bersih (NPM) PTBA adalah di atas rata-rata industri.
Margin laba kotor (GPM) dan margin laba bersih (NPM) PTBA adalah di atas rata-rata industri.
Rasio DER
masih cukup aman di angka 0,67 sedangkan ROE 25% juga masih memuaskan.
Target
harga moderat PTBA adalah Rp 9.800 yang mencerminkan PER 15x atas EPS
disetahunkan Q2 2013.
Target
harga optimis PTBA adalah Rp 11.300 yang mencerminkan PER 15x atas EPS
disetahunkan S1 2013.
Target
moderat mengambil EPS Q2 2013 berhubung
adanya penurunan signifikan pada kinerja Q2 2013 sehingga untuk amannya dijadikan sebagai dasar perhitungan target moderat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar