PT Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah emiten sektor pertambangan batubara kedua terbesar di BEI setelah BUMI.
Kinerja keuangan di Q2 2013 dibandingkan dengan Q1 2013 cukup mengesankan. Terjadi kenaikan volume penjualan Q to Q 2013 sebesar 23% dan 11% antara Q2 2013 vs Q2 2012. Secara kumulatif volume penjualan S1 2013 naik 6% dibandingkan dengan S1 tahun 2012.
Berikut ini perbandingan parameter fundamental penting laporan keuangan Q2 2013.
Terlihat kalau kinerja Q2 2013 memang sangat bagus karena terjadi kenaikan nilai penjualan sebesar 13% yang berimbas pada kenaikan laba bersih sebesar 55%.
Hampir semua parameter menunjukkan perbaikan. Beban keuangan juga menurun sebesar 9% dibandingkan denga Q1 2013. Yang mengesankan juga adalah volume produksi bisa naik 18%. Namun bagusnya kinerja Q2 rupanya belum begitu signifikan menaikkan ROE yang mana hanya menjadi sebesar 10%. GPM juga meningkat 1,78%.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, laba bersih komprehensif untuk pemegang saham pengendali di S1 2013 turun sebesar 53% dibandingkan dengan S1 2012.
Target saham ADRO secara moderat dari kinerja Q2 2013 adalah Rp 960 yang mencerminkan PER 12x dari EPS disetahunkan S1 2013.
Target optimis berdasarkan kinerja Q2 2013 adalah Rp 1.170 yang mencerminkan PER 12x dari EPS Q2 disetahunkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar