PT
Harum Energy Tbk (HRUM) mengukir kinerja tahunan yang buruk sampai dengan Q1 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja pendapatan dan laba kotor pada Q1 2014
juga mengalami kemunduran dibandingkan dengan Q3 2013, namun efisiensi pada beban usaha mampu memberikan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.
Pendapatan
tahunan mengalami penurunan sebesar 24% menjadi US$ 741,460 juta. Laba
kotor menguap 37% menjadi US$ 165,076 juta. Laba sebelum pajak terpotong 55% menjadi US$ 67,628 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk melayang hilang 85% menjadi US$
45,669 juta.
Secara
kuartalan, pendapatan turun
sebesar 25% menjadi US$ 128,059 juta. Laba kotor terpotong 19% menjadi
US$ 28,529 juta. Namun efisiensi pada beban usaha mampu melejitkan laba sebelum pajak yang akhirnya melesat 134%% menjadi US$ 15,346
juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terbang 95% menjadi US$ 10,796 juta.
Rasio
GPM tahunan tergerus menjadi hanya sebesar 22,26% dari sebelumnya 26,96%. Secara kuartalan rasio GPM mampu naik
menjadi 22,28% dari 20,65%.
Rasio NPM tahunan menguap menjadi 6,16% dari 31,51%. Secara kuartalan rasio
NPM naik menjadi 8,43% dari 3,26%.
Rasio ROE tahunan mengalami penurunan tajam menjadi 14% dari 86%.
HRUM
termasuk cukup konservatif dalam hal pendanaan karena tidak mempunyai
hutang finansial sama sekali per 31 Maret 2014.
Aset tetap secara tahunan tercatat
turun 5% menjadi US$ 113,977 juta.
Pada
harga terakhir sebesar Rp 2.435 (13/5/14) saham emiten ini diperdagangkan dengan rasio
PER sebesar 13,10 berdasarkan EPS tahunan sampai dengan Q1 2014 dengan kurs konversi Rp
11.000/US$. Rasio PBV-nya tercatat sebesar 1,82 berdasarkan nilai buku
per lembar per 31 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar