PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengukir kinerja tahunan yang buruk sampai dengan Q1 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara kuartalan kinerja pendapatan masih belum memuaskan namun laba bersih dapat tumbuh karena efisiensi pada beban-beban ditambah dengan keuntungan transaksi derivatif.
Pendapatan
tahunan mengalami penurunan sebesar 13% menjadi US$ 2,120 miliar. Laba kotor
turun 18% menjadi US$ 527,033 juta. Laba sebelum pajak tergerus 23% menjadi US$ 371,692 juta. Laba bersih menguap 25% menjadi US$
270,943 juta.
Secara tahunan ITMG menikmati keuntungan transaksi derivatif sebesar US$ 39,881 juta dibandingkan dengan US$ 24,465 juta pada tahun sebelumnya. Apabila keuntungan-keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%) maka laba bersih disesuaikan akan turun 30% menjadi US$ 241,032 juta.
Secara kuartalan, pendapatan masih turun
yaitu sebesar 8% menjadi US$ 503,593 juta. Namun laba kotor dapat naik 3% menjadi
US$ 129,868 juta. Laba sebelum pajak terbang 91% menjadi US$ 128,678 juta terutama akibat dari besarnya keuntungan transaksi derivatif. Laba bersih akhirnya juga melesat yaitu sebesar 108% menjadi US$ 95,964 juta.
Secara kuartalan ITMG menikmati keuntungan transaksi derivatif sebesar
US$ 37,468 juta pada Q1 2014 dibandingkan dengan kerugian sebesar US$ 0,594 juta pada Q4 2013. Apabila
keuntungan dan kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih
(dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%) maka laba bersih disesuaikan
akan naik 46% menjadi US$ 67,863 juta.
Rasio
GPM tahunan turun menjadi sebesar 24,86% dari sebelumnya 26,57%. Secara kuartalan naik menjadi 25,79% dari 23,14%.
Rasio NPM (disesuaikan) tahunan berkurang menjadi 11,37% dari 14,22%. Secara kuartalan rasio
NPM naik menjadi 13,48% dari 8,53%.
Rasio ROE (disesuaikan) tahunan mengalami penurunan menjadi 24% dari 38%.
Lemahnya
outlook pasar batubara ditunjukkan oleh kecilnya pengeluaran kas untuk
investasi yang semakin rendah. Secara tahunan turun sebesar 58% menjadi US$ 32,811 juta. Aset tetap berkurang 10% menjadi US$ 308,848 juta.
Pada
harga terakhir sebesar Rp 26.975 (13/5/14) saham emiten ini diperdagangkan dengan rasio
PER sebesar 10,23 berdasarkan EPS tahunan yang disesuaikan sampai dengan Q1 2014 dengan kurs konversi Rp
11.000/US$. Rasio PBV-nya tercatat sebesar 2,79 berdasarkan nilai buku
per lembar per 31 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar