PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mencapai kinerja yang tidak memuaskan selama 9M sampai dengan bulan Desember 2013 dibandingkan dengan periode yang sama selama 9M tahun 2012. Namun secara kuartalan sudah ada perbaikan yang signifikan walaupun masih belum begitu memuaskan.
(Tahun buku HEXA berakhir pada tanggal 31 Maret setiap tahunnya sehingga sampai dengan 31 Desember 2013 laporan keuangan HEXA baru mencakup kinerja selama 9 bulan.)
Pendapatan selama 9M tersebut turun sebesar 28% dibandingkan dengan periode 9M tahun sebelumnya
menjadi sebesar US$ 343 juta. Laba kotor turun sebesar 44% menjadi
US$ 57 juta. Laba usaha turun 65% menjadi US$ 23 juta. Laba sebelum
pajak turun 65% menjadi US$ 23 juta. Laba bersih juga turun
65% menjadi US$ 17 juta.
Secara
kuartalan, pada Q3 tersebut pendapatan tumbuh 11% menjadi US$ 111 juta dibandingakan dengan Q2. Laba kotor
meningkat sejalan sebesar 11% menjadi US$ 18 juta. Laba usaha naik
sebesar 48% menjadi US$ 6 juta. Laba sebelum pajak naik 42% menjadi
US$ 6 juta. Laba bersih naik 44% menjadi US$ 5 juta.
Selain masalah omset penjualan yang turun, HEXA juga menghadapi masalah rasio
GPM yang turun. Selama 9M tersebut, rasio GPM turun
menjadi 16,53% dari 21,19% sebelumnya. Pada Q3 rasio GPM stagnan di angka 15,85% dibandingkan dengan 15,88% pada kuartal sebelumnya.
Rasio
NPM selama 9M tersebut turun menjadi 4,93% dari 10,19%. Pada Q3 naik tipis menjadi 4,29% dari 3,30% kuartal sebelumnya.
Rasio ROE selama 9M tersebut adalah sebesar 11%.
Rasio
DER naik sedikit menjadi 103% pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 100% pada 31 Maret 2013.
HEXA melakukan pengeluaran kas untuk investasi yang tidak terlalu besar. Tercatat pengeluaran selama 9M tersebut naik sebesar 18% menjadi US$ 7 juta.
Aset tetap meningkat sebesar 8% menjadi US$ 38 juta pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 100% pada 31 Maret 2013.
HEXA melakukan pengeluaran kas untuk investasi yang tidak terlalu besar. Tercatat pengeluaran selama 9M tersebut naik sebesar 18% menjadi US$ 7 juta.
Aset tetap meningkat sebesar 8% menjadi US$ 38 juta pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 100% pada 31 Maret 2013.
Rasio
pengeluaran kas untuk investasi tersebut dibandingkan dengan total aset
tidak lancar selama 9M tersebut adalah sebesar 11%.
Dengan
harga terakhir sebesar Rp 3.875 (5/3/14), HEXA dihargai dengan rasio PER sebesar 13,12
berdasarkaan EPS yang disetahunkan selama 9M sampai dengan Desember 2013 dengan kurs sebesar Rp
11.000/US$ dan rasio PBV-nya adalah sebesar 1,39 berdasarkan nilai buku
per lembar per 31 Desember 2013 dengan kurs yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar