Selasa, 18 Maret 2014

MIDI - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mengukir kinerja yang sangat memuaskan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Sumbangan kinerja yang sangat baik pada tahun 2013 terutama disumbangkan oleh sangat baiknya kinerja laba bersih pada Q4 2013.

Pendapatan pada tahun 2013 naik sebesar 29% menjadi Rp 4,963 triliun. Laba kotor naik 37% menjadi Rp 1,077 triliun. Laba usaha meningkat 54% menjadi Rp 148 miliar. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 92% menjadi Rp 78 miliar. Laba bersih naik sebesar 50% menjadi Rp 67 miliar.

Secara kuartalan, pendapatan naik sebesar 1% menjadi Rp 1,341 miliar. Namun laba kotor turun 4% menjadi Rp 283 miliar. Lebih rendahnya beban usaha pada Q4 menyebabkan laba usaha dapat naik 35% menjadi Rp 62 miliar. Pada akhirnya laba bersih yang berhasil diraih naik 50% menjadi Rp 34 miliar.

Rasio GPM pada tahun 2013 meningkat menjadi 21,72% dari 20,48% pada tahun 2012. Secara kuartalan rasio GPM turun menjadi 21,10% dari 22,11%.

Sedangkan rasio NPM menjadi 1,36% pada tahun 2013 dari 1,17% pada tahun 2012. Secara kuartalan meningkat menjadi 2,60% dari 1,75%.

Rasio ROE mengalami kenaikan pada tahun 2013 menjadi 13% dari 10% pada tahun 2012.

Rasio DER meningkat pada tahun 2013 menjadi 321%% dari 290% pada tahun 2012. Hutang finansial tercatat naik pada tahun 2013 sebesar 22% menjadi Rp 808 miliar. Beban keuangan juga meningkat sebesar 26% menjadi Rp 70 miliar.

Pengeluaran kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2013 masih sangat tinggi namun menurun sebesar 27% menjadi Rp 339 miliar dibandingkan dengan tahun 2012. Aset tetap naik 4% menjadi Rp 623 miliar. Saldo sewa dibayar di muka naik 15% menjadi Rp 545 miliar. Posisi persediaan juga meningkat sebesar 62% menjadi Rp 527 miliar.

Rasio pengeluaran kas tersebut dibandingkan dengan aset tidak lancar adalah sebesar 30% dibandingkan dengan 45% pada tahun 2012. Dengan besarnya pengeluaran kas untuk investasi tentunya diharapkan imbal hasil dari investasi tersebut akan tampak pada tahun-tahun selanjutnya.

Dengan melihat kinerja sangat baik pada Q4 2013 dan posisi saldo persediaan, sewa dibayar di muka dan aset tetap yang masih naik secara tahunan, maka ada kemungkinan besar MIDI akan mengulang kesuksesan pada Q4 2013 pada kuartal awal tahun 2014. Tentunya MIDI harus mampu menekan sehemat mungkin beban operasinya seperti pada Q4 2013 untuk mencapai kinerja laba bersih yang baik.

Pada harga terakhir sebesar Rp 570 (18/3/14), MIDI dihargai dengan rasio PER sebesar 24,40 berdasarkan EPS tahun 2013 dan PBV-nya 3,28 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar