Rabu, 12 Maret 2014

SIDO - Analisis Laporan Keuangan Tahun 2013


PT Sido Muncul Tbk (SIDO) mengukir kinerja laba yang cukup memuaskan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 walaupun omset penjualan mengalami stagnasi.

Penjualan pada tahun 2013 turun tipis 1% menjadi Rp 2,372 triliun. Namun laba kotor bisa naik 10% menjadi Rp 1,011 triliun. Laba sebelum pajak tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 583 miliar. Laba bersih naik sebesar 5% menjadi Rp 406 miliar.

Rasio GPM pada tahun 2013 meningkat menjadi 42,61% dari 38,49% pada tahun 2012. Sedangkan rasio NPM menjadi 17,11% dari 16,20% pada tahun 2012.

Rasio ROE mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 15% dari 30% pada tahun 2012. Naiknya nilai ekuitas dari hasil IPO menyebabkan turunnya rasio ini. Penerimaan kas dari hasil IPO tersebut adalah sebesar Rp 870 miliar.

Rasio DER menurun drastis pada tahun 2013 menjadi 12% dari 65% pada tahun 2012. Hutang finansial tercatat nihil pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp 299 miliar pada tahun 2012.

Pengeluaran kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2013 meningkat sebesar 8% menjadi Rp 193 miliar. Aset tetap naik 26% menjadi Rp 556 miliar. Rasio pengeluaran kas tersebut dibandingkan dengan aset tidak lancar adalah sebesar 33% dibandingkan dengan 32% pada tahun 2012. Angka-angka yang sangat besar tentunya. Dengan begitu besarnya pengeluaran kas untuk investasi tentunya diharapkan imbal hasil dari investasi tersebut akan tampak pada tahun-tahun selanjutnya.

Besarnya sisa saldo kas SIDO (yang terutama berasal dari IPO) masih menyisakan ruang yang sangat besar untuk investasi pada tahun-tahun selanjutnya. Saldo kas masih tercatat sebesar Rp 1,349 triliun pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp 411 miliar pada tahun 2012.

Pada harga terakhir sebesar Rp 870 (12/3/14), SIDO dihargai dengan rasio PER sebesar 32,15 berdasarkan EPS tahun 2013 dan PBV-nya 4,974 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar