Kamis, 06 Maret 2014

TLKM - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengukir kinerja yang cukup baik pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Namun kinerja pada Q4 2013 jika dibandingkan dengan Q3 2013 tidak begitu menggembirakan karena terjadi penurunan laba bersih yang disebabkan oleh naiknya beban usaha.

Pendapatan pada tahun 2013 naik sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2012 menjadi Rp 82,967 triliun. Laba usaha naik juga sebesar 8% menjadi Rp 27,846 triliun. Laba sebelum pajak naik sebesar 12% menjadi Rp 27,149 triliun. Laba bersih naik sebesar 10% menjadi Rp 20,290 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 11% menjadi Rp 14,205 triliun.

Pada Q4 2013, pendapatan meningkat tipis sebesar 1% dibandingkan dengan Q3 2013 menjadi sebesar Rp 21,468 triliun. Namun laba usaha mengalami penurunan sebesar 12% menjadi Rp 6,544 triliun. Turunnya laba usaha disebabkan oleh naiknya beban usaha sebesar 7% menjadi Rp 14,924 triliun. Laba sebelum pajak turun 11% menjadi Rp 6,401 triliun. Laba bersih turun 15% menjadi Rp 4,662 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 20% menjadi Rp 3,148 triliun.

Rasio OPM pada tahun 2013 cukup stagnan pada angka 33,56% dari 33,31% pada tahun 2012. Sedangkan pada Q4 2013 rasio OPM turun menjadi 30,48% dari 34,94%.

Rasio NPM pada tahun 2013 naik tipis menjadi 17,12% dari 16,66% pada tahun 2013. Sedangkan pada Q4 2013 turun menjadi 14,66% dari 18,43%.

Rasio ROE menurun menjadi 23% dibandingkan dengan 25% pada tahun 2012.

Rasio DER dapat dijaga stabil pada angka 65% untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 66% untuk tahun 2012.

TLKM melakukan pengeluaran kas untuk investasi yang cukup besar pada tahun 2013. Tercatat naik pesat sebesar 101% menjadi Rp 22,702 triliun dibandingkan dengan tahun 2012. Aset tetap meningkat sebesar 13% menjadi Rp 86,761 triliun. Rasio pengeluaran kas tersebut jika dibandingkan dengan saldo aset tidak lancar adalah sebesar 24% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 14% pada tahun 2012.

Hutang finansial tercatat meningkat sebesar 5% menjadi Rp 20,256 triliun. Namun beban bunga turun signifikan sebesar 54% menjadi Rp 668 miliar. TLKM tidak memilik beban bunga yang terlalu berat karena rasio beban bunga dibanding dengan laba bersih adalah 5% pada tahun 2013 dan 11% pada tahun 2012.

Pada harga terakhir sebesar Rp  2.310, TLKM diperdagangkan dengan rasio PER sebesar 16,39 dari EPS tahun 2013 dan  rasio PBV-nya sebesar 3,85 dari nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar