Berikut ini adalah perbandingan margin laba kotor dan margin laba bersih emiten-emiten kontraktor. Data sampai dengan laporan laba rugi 30 Juni 2013.
Margin laba bersih emiten-emiten di atas rata-rata sangat kecil dengan angka terkecil pada WSKT yang hanya 1,88%.
Apakah ada dampak signifikan dari peningkatan cost dan biaya lain yang bisa dinilai dari inflasi yang tinggi, kurs USD yang meningkat pesat, bunga kredit yang naik?
Jika seandainya cost dan biaya naik hanya 5% saja dan tidak dapat ditransfer ke nilai kontrak/penjualan dan tidak dapat melakukan efisiensi, maka laba bersih beberapa emiten kontraktor akan lenyap dan berganti menjadi rugi.
Ternyata selain mempunyai prospek yang sangat bagus karena melimpahnya kontrak, emiten-emiten kontraktor juga sangat rentan terhadap peningkatan biaya karena margin laba bersih yang sangat tipis.
Berikut ini simulasi apabila cost dan biaya lain naik 5% tanpa melihat faktor lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar