Sabtu, 28 September 2013

Prospek Harga Timah dan TINS

Prospek harga timah ke depan tampaknya cerah.

Kita lihat grafik harga cash timah di London Metal Exchange/LME berikut ini versus jumlah stoknya di LME sepanjang tahun 2013.


(Keterangan grafik: Warna merah merupakan harga timah. Nilai harga ditunjukkan oleh angka vertikal (Y axis) sebelah kiri Warna hitam merupakan jumlah stok yang ditunjukkan oleh angka vertikal sebelah kanan. Tercatat harga timah terakhir adalah USD 23.450/MT dan stok 13.490 MT. Harga paling tinggi tercatat sebesar USD 25.200 tanggal 17 Januari 2013. Harga paling rendah tercatat USD 19.275 tanggal 25 Juli 2013. Stok paling rendah tercatat sebesar 12.655 pada tanggal 4 Januari 2013 dan stok paling tinggi tercatat sebesar 15.440 tanggal 30 Agustus 2013.)

Harga timah dalam jangka pendek menunjukkan tren penguatan sedangkan jumlah stok di LME menunjukan tren menurun.


Terdapat korelasi negatif sebesar 0,69 antara harga timah LME dengan jumlah stok di LME sepanjang tahun 2013. Korelasi negatif ini berarti harga timah menunjukkan kecenderungan naik apabila jumlah stok menurun. Begitu juga sebaliknya.

Apakah harga timah masih akan menguat dalam masa yang akan datang?

Indonesia disebut sebagai negara pengekspor terbesar timah dunia yang mana mencapai porsi 40%.

Kita lihat kembali alasan fundamental harga timah menguat dan stok di LME menurun adalah sejak diberlakukannya peraturan Menteri Perdagangan No.32 M-DAG/PER/6/2013 tanggal 28 Juni 2013 tentang perubahan atas ketentuan ekspor timah yang intinya adalah mengharuskan perdagangan produk timah di Bursa Timah sebelum diekspor. Ketentuan ekspor ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Agustus 2013 untuk produk timah batangan dan 1 Januari 2015 untuk produk timah bentuk lainnya.

Ekspor timah pada semester 1 2013 mencapai  56.227 MT timah batangan dan timah solder, 67% di antaranya ditujukan ke Singapura. Menurut data Direktorat Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, ekspor timah terdiri dari timah batangan sebesar 55.011 MT senilai USD 1,216 miliar dan timah solder sebesar 1.216 MT senilai USD 20,2 juta. Total nilai ekspor timah semester I sebesar USD 1,237 miliar (FOB)

Untuk semester 1 tahun 2013 tersebut volume  ekspor ke Singapura mencapai 37.696 MT senilai USD 826 juta. Malaysia merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua dengan volume ekspor mencapai 6.844 MT senilai USD 153,6 juta. Negara tujuan ekspor timah utama lainnya adalah China sebesar 2.552 MT, Korea 2.363 MT, Thailand 2.260 MT, dan Jepang sebesar 1.298 MT. Sisanya, ke India 350 MT, Taiwan  151 MT dan Filipina sebesar 82 MT.

Sebagian besar gudang timah LME terletak di Singapura dan Malaysia sehingga tidak mengherankan ketika ekspor terhambat maka stok timah di LME langsung menurun tajam.

Selain itu peraturan tersebut juga mengharuskan timah batangan dan timah dalam bentuk lainnya hanya dapat diekspor jika mempunyai kandungan Stannum paling rendah 99,9% Sn dari sebelumnya 99,85%. Ketentuan ini berlaku sejak 1 Juli 2013.

Peraturan tersebut tampaknya telah menghambat ekspor timah Indonesia untuk jangka pendek sehingga menyebabkan kenaikan harga akhir-akhir ini.

Apakah peraturan tersebut akan menyebabkan harga timah tetap tinggi? Tujuan dari peraturan tersebut sebenarnya adalah untuk "menghambat" volume ekspor timah sehingga sebagai pengekspor timah terbesar di dunia, maka diharapkan dengan adanya peraturan tersebut akan meningkatkan harga timah dari Indonesia dalam jangka panjang dan menjaga tingkat ketersediaan cadangan tambang  tersebut yang semakin lama telah semakin menipis.

Adanya perdagangan di Bursa Timah sebelum diekspor diharapkan bahwa Indonesia dapat mengendalikan dan menentukan harga timah dunia.

Logo PT Timah Tbk
Bagaimana pengaruhnya dengan saham TINS? Selama harga timah tinggi dan selama volume penjualan dapat dijaga pada level yang baik, maka prospek TINS harusnya adalah sangat cerah. Namun tentunya semuanya berpulang pada kemampuan TINS untuk menjaga tingkat produksinya untuk dapat menciptakan penjualan dan laba yang tinggi.

TINS juga kemungkinan besar diberikan izin produksi atas sebagian atau seluruh lahan tambang eks PT Koba Tin.  Produksi PT Koba Tin setiap tahun bisa mencapai 6.000 MT. Kapasitas smelter PT Koba Tin adalah 18.000 MT/tahun. TINS sendiri saat ini memiliki saham di PT Koba Tin sebesar 25%.  Target penjualan TINS pada tahun ini adalah 30.000 MT. Sampai dengan semester 1 yang lalu TINS hanya mampu menjual sebanyak 10.951 MT.

Timah Batangan
Kenaikan USD terhadap rupiah akhir-akhir ini juga membawa angin segar bagi TINS. Kenaikan harga dan prospek harga timah yang semakin bagus serta kenaikan nilai tukar USD harusnya dapat dimanfatkan dengan baik oleh TINS. Kita harapkan saja penjualan TINS akan membaik dan laba akan meningkat lagi pada masa yang akan datang.


Bagaimana dengan perkembangan harga timah di Bursa Timah? Bursa Timah yang dimaksud dalam peraturan tersebut sementara hanya dijalankan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI/ICDX). Untuk perdagangan melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ/JFX) masih menunggu izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) . Perkembangan dari sejak awal perdagangan di BKDI sampai dengan yang terakhir menunjukkan tren perdagangan dan harga yang semakin baik.

Belum semua trader, pembeli dan produsen timah bergabung di BKDI. Begitu juga masih ada sebagian produsen yang masih bergabung dengan BBJ padahal BBJ belum memperoleh izin dari Bappebti untuk melakukan perdagangan timah. Hal-hal tersebut tentunya menghambat ekspor mereka untuk sementara waktu. Ketika semua telah aktif dan memperoleh izin dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, maka diperkirakan harga timah akan stabil kembali.

Jumlah produsen yang bergabung ke dalam BBJ dan tidak dapat melakukan ekspor adalah sejumlah 18 perusahaan swasta dan diklaim jumlah produksinya sebanyak 7.000 MT/bulan. Jika jumlah angka klaim yang  tidak dapat diekspor tersebut adalah benar, maka tentu itu sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga karena total ekspor Indonesia per bulan selama semester 1 2013 rata-rata tidak sampai 10.000 MT.

Referensi perdagangan timah di BKDI dapat dilihat di sini.

Selain itu referensi harga timah juga ada di Bursa Timah Kuala Lumpur (KLTM). Lihat di sini.

Timah dipakai untuk berbagai keperluaan. Sebanyak 52% digunakan sebagai timah solder, kimia 15%, dan tin plate 17%.

Produksi timah dunia diperkirakan defisit sebesar 6.000 MT pada tahun ini oleh Standard Bank dan juga memperkirakan akan mencapai defisit 15.000 MT pada tahun 2015. Standard Bank juga memperkirakan harga akan mencapai USD 28.000/MT pada tahun depan dari laporannya tanggal 11 September 2013.

Citigroup sendiri menaikkan target harga menjadi USD 22.375 untuk tahun 2014. Sedangkan direktur TINS, Sukrisno memperkirakan harga akan mencapai USD 25.000 pada bulan Oktober nanti dan mencapai USD 28.000 pada akhir tahun.

Beberapa tahun terakhir, jumlah produksi timah masih di bawah jumlah kebutuhannya.

Berikut ini adalah data  produksi dan konsumsi timah (refined) tahunan yang diambil dari Fast Market

Global supply/demand balance in refined tin (thousand tonnes)

2008
2009
2010(e)
2011
2012(f)
2013 (f)
Production
337
336
350
360
358
368
DLA Sales
4
0
0
0
0

Consumption
348
321
363
365
363
377
Balance
-11
+15
-13
-5
-5
-9
Price
$18,490
$13,584
$20,447
$26,000
$21,114
$21,000
Sources: ITRI, FastMarkets forecasts

Dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 produksi hanya naik 6,55% sedangkan konsumsi naik 13,08%. Dengan perkiraan konsumsi masih melebihi produksi pada tahun 2013, maka hambatan ekspor dari Indonesia langsung mengangkat harga timah. Konsumsi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 sendiri adalah stagnan. Pasar timah saat ini lebih bergantung kepada penawaran (supply) daripada permintaan (demand).

Namun ke depan dengan perkiraan pertumbuhan industri yang lebih baik di China, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat, diperkirakan permintaan timah akan semakin tinggi. Jika dari sisi suplai tetap ketat seperti akhir-akhir ini, maka prospek kenaikan harga timah masih tetap terbuka lebar.

Berikut ini adalah tabel jumlah produksi dan pertumbuhan produksi produsen terbesar timah (smelter/refinery) dunia tahun 2012.

Berikut data konsumen dan produsen tambang timah (mine production) dunia menurut negara/wilayah (sumber WSJ).







1 komentar:

  1. Mantab Pak! Lewat data data yg disajikan sepertinya untuk jangka panjang Tins ini masih cukup menarik, walaupun dalam tahun ini PT.Timah telah menurunkan target penjualan di tahun 2013 ini.

    BalasHapus