LPCK adalah emiten sektor properti yang nyaris tidak mempunyai hutang finansial. Laporan keuangan semester 1 2013 baru saja dirilis hari ini 30/09/2013.
Berikut ini perbandingan singkat parameter fundamental penting LPCK untuk periode kuartal 2 dan kuartal 1 2013.
Kita lihat Q per Q 2013 LPCK masih memperlihatkan kinerja yang sangat baik karena belum ada parameter fundamental penting yang menurun.
Denga harga saham sekarang sebesar Rp 5.200, LPCK hanya mempunyai valuasi PER sebesar 6,01x dan PBV 2,40x atas laba disetahunkan Q2. Valuasi yang lumayan murah tentunya.
Laporan LPCK sengaja dipecah Q per Q untuk melihat apakah ada kemungkinan penurunan kinerja pada kuartal selanjutnya. Kenyataannya belum terlihat adanya kemungkinan tersebut.
Kas masuk sendiri di Q2 masih lebih besar daripada penjualan Q2, begitu juga dengan kas masuk pada Q1. Kelebihan kas masuk ini diperlihatkan juga dengan adanya peningkatan pada hutang uang muka pelanggan sebesar 12,58%.
Adanya uang muka yang masih lebih tinggi sebesar rata-rata 6x penjualan per kuartal mengindikasikan terjaminnya penjualan yang bakal dibukukan pada beberapa kuartal yang akan datang. Sehingga kita dapat memastikan bahwa sampai dengan akhir tahun ini, kinerja penjualan LPCK yang bakal dibukuan masih akan stabil sehingga laba juga tetap akan stabil dengan kemungkinan lebih tinggi karena adanya pertumbuhan kas masuk dari pelanggan dan uang muka dari pelanggan.
ROE sebesar 40% juga merupakan nilai lebih dari LPCK. NPM selama dua kuartal tersebut tercatat rata-rata 50% adalah angka yang sangat tinggi.
Salah satu kekurangan dari LPCK adalah land bank yang semakin menipis. Kita harapkan dengan besarkan jumlah kas yang ada dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan ekspansi yang di antaranya mengakuisisi land bank baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar