Nampaknya semua sektor menyumbang hasil yang bagus dengan sektor consumer goods adalah yang terbaik.
Namun apabila kita memilahnya menjadi 5 tahunan, maka sektor consumer goods ternyata pernah bukan yang terbaik tetapi malah adalah yang "terburuk".
Berikut ini kinerja sektoral selama 5 tahun dari mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2007:
Yang paling baik dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 adalah sektor pertambangan dan agrikultur dan sektor consumer good adalah yang paling "buruk". Biarpun berhasil mencatatkan hasil gemilang selama tahun-tahun tersebut, sektor tambang dan agrikultur dengan cepat memasuki masa pertumbuhan minus untuk masa 5 tahun kemudian antara mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Berikut ini datanya:
Bagaimana dengan tahun 1998 sampai dengan tahun 2002? Ternyata 5 tahun tersebut merupakan tahun penuh "kekurangan gizi" karena IHSG sendiri cuma naik 6% selama 5 tahun. Berikut ini datanya:
Apa kesimpulan dari data sektoral dia atas?
1. Sektor yang terbukti paling tahan banting adalah sektor consumer goods. Selama kurun waktu 1998 sd 2002 (yang merupakan 5 tahun terburuk untuk kurun waktu 15 tahun terakhir), sektor ini masih bisa tumbuh 15% per tahun sedangkan IHSG cuma 1% per tahun.
Selain itu selama kurun waktu 15 tahun terakhir sektor consumer goods berhasil tumbuh 23% yang merupakan pertumbuhan yang paling baik.
2. Sektor pertambangan dan agrikultur yang merupakan sektor yang sangat tergantung dengan harga komoditas. Komoditas sendiri selama ini harganya dipercayai mempunyai siklus. Pada siklus naik, maka sektor ini akan mencatatkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi daripada sektor-sektor lainnya. Sektor ini berhasil mencatat kenaikan fantastis pada kurun waktu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
3. Sektor properti dan kontraktor selama kurun waktu 15 tahun terakhir mencatat kinerja yang paling buruk, namun agaknya sektor ini tidak akan selamanya seperti itu. Bakal cemerlangnya sektor properti dan kontraktor sudah terlihat pada kinerja sektoral tahun 2013. Berikut ini datanya:
4. Dengan membandingkan kinerja sektoral 15 tahun terakhir, dengan kinerja pada tahun ini, kita dapat membandingkan sektor mana yang naik tahun 2013 melebihi rata-rata historisnya dan sebaliknya. Apakah sektor yang tampil lebih baik dari masa-masa lampau bakal merupakan sinyal kalau sektor tersebut memasuki masa "keemasannya?". Tentunya perlu diperhitungkan kembali pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang lagi. Perlu dibandingakan antara pertumbuhan laba emiten-emiten yang masuk sektor tersebut tahun ini dengan pertumbuhan harga sahamnya.
5. Krisis ekonomi yang hebat ternyata memerlukan waktu pemulihan yang cukup lama. Tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 merupakan awal dan masa-masa pemulihan dari krisis ekonomi besar. Setelah masa pemulihan selesai, maka saham-saham justru akan mencetak masa-masa pertumbuhan yang sangat fantastis. Maka krisis dapat juga dipandang sebagai sebuah kesempatan besar untuk melakukan investasi.
6. Dengan strategi yang baik, apabila kita bisa berhasil memanfaatkan momentum setiap sektor, maka hasil investasi benar-benar akan sangat cemerlang.
Mantab analisisnya. Over the very long term consumer goods adalah pilihan terbaik, selain itu sektor ini paling tahan di masa krisis.
BalasHapusKalau dibawah 5 tahunan berarti perlu memilih sektor yang akan booming. PR buat investor: bagaimana mengenalinya ?
perhitungan growthnya gimana?
BalasHapusPakai CAGR
Hapus