Kamis, 24 April 2014

AISA - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mencatatkan kinerja tahun 2013 yang sangat baik dibandingkan dengan tahun 2012. Kinerja laba pada Q4 2013 mengalami perkembangan yang cukup baik walaupun pendapatan menurun dibandingkan dengan Q3 2013.

Pendapatan tahunan tercatat naik sebesar 48% menjadi Rp 4,057 triliun dengan laba kotor yang juga meningkat, yaitu sebesar 51% menjadi Rp 913 miliar. Laba usaha bertambah sebesar 33% menjadi Rp 613 miliar. Laba sebelum pajak berkembang sebesar 39% menjadi Rp 450 miliar. Laba bersih bertambah 37% menjadi Rp 347 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengembang 47% menjadi Rp 310 miliar.

Secara kuartalan, pendapatan tercatat turun sebesar 4% menjadi Rp 1,112 triliun namun dengan laba kotor yang meningkat, yaitu sebesar 7% menjadi Rp 264 miliar. Laba usaha mengalami stagnasi menjadi Rp 168 miliar. Laba sebelum pajak naik tipis 2% menjadi Rp 124 miliar. Laba bersih berkembang 8% menjadi Rp 96 miliar. Laba bersih yang naik agak tinggi disebabkan oleh rasio pajak penghasilan yang lebih rendah. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas intuk bertambah 14% menjadi Rp 94 miliar.

Manajemen AISA berhasil menjaga tingkat profitabilitas dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan stabilnya rasio GPM tahunan yang berada pada angka 22,52% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 22,03% pada tahun 2012. Secara kuartalan, rasio GPM naik lagi menjadi 23,73% dari 21,15%.

Rasio NPM tahunan menurun tipis menjadi 7,65% dari 7,69%. Secara kuartalan, rasio NPM naik tipis menjadi 8,45% dari 7,08%.

Tingkat ROE tahunan berada pada angka 15% pada tahun 2013 dan 12% pada tahun 2012.

Rasio DER secara tahunan naik menjadi 113% dari 90%. Hutang finansial menggelembung sebesar 40% menjadi Rp 2,190 triliun. Beban keuangan membengkak sebesar 21% menjadi Rp 164 miliar. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk pembelian aset tetap pada tahun 2013 tercatat  tetap tinggi dan naik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar  25% menjadi Rp 198 miliar. Aset tetap tercatat meningkat sebesar 17% menjadi Rp 1,444 triliun. Saldo tanaman perkebunan meningkat sebesar Rp 17% juga menjadi Rp 591 miliar.

Pada harga terakhir sebesar Rp 2.090 (24/4/14), AISA dihargai dengan rasio PER sebesar 19,7 berdasarkan EPS tahun 2013 dan rasio PBV-nya adalah sebesar 3,04 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013. Kapitalisasinya tercatat sebesar Rp 6,115 triliun.

2 komentar:

  1. Kelihatan saham ini sangat bagus untuk investasi, tetapi rencana divestasi anak usaha bidang perkebunan apakah bagus atau buruk menurut bapak bagi emiten?......tapi kalau menurut saya divestasi ini sangat bagus karena perkebunannya masih sangat banyak membutuhkan dana, sehingga emiten lebih konsentrasi di bidang makanan..

    BalasHapus
  2. Bagus mestinya. AISA memang cekak modal terlihat dari hutang finansialnya yang terus naik, Ekspansinya juga besar.

    BalasHapus