Rabu, 23 April 2014

JPFA - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) selama tahun 2013 mencetak kinerja pendapatan yang sangat baik dibandingkan dengan tahun 2012 namun kinerja laba bersihnya mengalami kemunduran yang signifikan. Secara kuartalan, kinerja laba pada Q4 2013 dibandingkan dengan Q3 2013 sangat tidak memuaskan karena menurun signifikan dan mengalami kerugian.

Pendapatan pada tahun 2013 tercatat naik sebesar 20% menjadi Rp 21,412 triliun yang diiringi dengan kenaikan laba kotor sebesar 14% menjadi Rp 3,618 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan menguap 34% menjadi Rp 896 miliar. Sedangkan laba bersihnya hilang 40% menjadi Rp 641 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akhirnya jatuh 40% menjadi Rp 595 miliar.

JPFA menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 317 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan keuntungan sebesar Rp 24 miliar pada tahun 2012. Jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan berkurang 16% menjadi Rp 816 miliar.

Secara kuartalan, pendapatan turun 4% menjadi Rp 5,435 triliun dengan laba kotor yang menurun signifikan sebesar 50% menjadi hanya Rp 588 miliar. Terjadi rugi sebelum pajak  sebesar Rp 167 miliar dibandingkan dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 392 miliar pada kuartal sebelumnya. Rugi bersih tercatat Rp 178 miliar dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 299 miliar. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 171 miliar berbanding laba sebesar Rp 278 miliar.

JPFA menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 77 miliar pada Q4 2013 dibandingkan dengan Rp 224 miliar pada Q3 2013. Apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 25%) , maka rugi bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menjadi Rp 116 miliar berbanding laba sebesar Rp 434 miliar.

Rasio GPM secara tahunan menurun tipis menjadi 16,90% dari 17,85% dan secara kuartalan menurun signifikan menjadi hanya 10,82% dari 20,99%. Besaran GPM kuartalan pada Q4 tersebut tidak mampu menutupi beban-beban selanjutnya.

Rasio NPM (disesuaikan) secara tahunan menurun menjadi 3,81% dari 5,47% dan secara kuartalan menurun menjadi -2,13% dari 7,67%.

Rasio DER secara tahunan naik menjadi 184% dari 130%. Hutang finansial tercatat membengkak sebesar 61% menjadi Rp 7,610 triliun. Beban keuangan naik 26% menjadi Rp 494 miliar. Beban keuangan ini tampaknya masih akan naik berhubung secara kuartalan saldo hutang finansial juga naik 17%. JPFA tampaknya kurang beruntung pada tahun 2013 karena di saat melakukan ekspansi dan penambahan hutang finansial, pada saat yang bersamaan nilai tukar rupiah menurun terhadap mata uang USD. Akibatnya margin laba kotor menurun namun harus berhadapan lagi dengan beban keuangan yang membengkak. Beban keuangan merupakan beban yang mempengaruhi secara signifikan laba perusahaan.

Tingkat ROE tahunan  adalah 17% berbanding  22% pada tahun sebelumnya.

Pengeluaran kas tahunan untuk investasi tercatat masih sangat tinggi yaitu sebesar Rp 1,547 triliun yang meningkat sebesar 15%. Aset tetapnya naik 30% menjadi Rp 5,272 triliun. Peningkatan besar aset tetap diharapkan dapat meningkatkan pendapatan jangka panjang.
Rasio pengeluaran kas untuk investasi tersebut dibandingkan dengan aset tidak lancar secara tahunan adalah 26% dibandingkan dengan 30% pada tahun sebelumnya.

Kondisi nilai tukar rupiah yang menurun signifikan dibandingkan dengan mata uang USD tampaknya secara jangka pendek telah menguras banyak margin JPFA sehingga malah menimbulkan kerugian pada Q4 2013. Diharapkan secara jangka panjang JPFA mampu mengatasi masalah tersebut.

Dengan harga terakhir (22/4/14) sebesar Rp 1.310, emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER sebesar 17,12 berdasarkan EPS tahun 2013 yang disesuaikan. Rasio PBV-nya adalah sebesar 2,94 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar