Selasa, 01 April 2014

AMAG - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013



PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) mencatatkan kinerja yang cukup baik pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Kinerja pada Q4 2013 sendiri juga sangat memuaskan karena merupakan kinerja kuartalan yang paling baik selama tahun 2013 yang terutama disebabkan oleh kombinasi kenaikan pendapatan premi dan penurunan beban klaim.

Pendapatan pada tahun 2013 naik sebesar 13% menjadi Rp 497 miliar. Laba sebelum pajak naik 2% menjadi Rp 176 miliar. Laba bersih meningkat 4% menjadi Rp 153 miliar.


Secara kuartalan, pendapatan tumbuh signifikan sebesar 37% menjadi Rp 149 miliar. Laba sebelum pajak naik 228% menjadi Rp 72 miliar dan laba bersih naik 211% menjadi Rp 60 miliar. Pada Q4 2013 jumlah beban klaim menurun sebesar 10% menjadi Rp 57 miliar padahal pendapatan premi naik 39% menjadi Rp 125 miliar dan hasil investasi meningkat 26% menjadi Rp 23 miliar. Kombinasi yang baik ini menyebabkan kenaikan signifikan laba bersih.

Rasio NPM pada tahun 2013 turun menjadi 30,73% dari 33,33%. Secara kuartalan naik signifikan menjadi 40,47% dari 17,82%.

Rasio ROE menurun tipis menjadi 18% pada tahun 2013 dibandingkan dengn 19% pada tahun 2012.

Rasio DER menurun menjadi 72% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 76% pada tahun 2012.

Pada harga terakhir sebesar Rp 263, AMAG dihargai dengan rasio PER sebesar 4,99 berdasarkan EPS tahun 2013. Rasio PBV-nya adalah sebesar 0,89 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.

Perlu diketahui kalau jumlah waran AMAG masih cukup banyak yang belum ditebus sebagai saham. Jumlah sampai dengan tanggal 28 Maret 2014 adalah 450.891.667 lembar. Sedangkan jumlah saham terakhir adalah 2.901.279.585. Jika seluruh jumlah waran tersebut digabungkan dengan jumlah semua saham terakhir, maka EPS dari laba tahun 2013 akan berjumlah Rp 46 (bandingkan dengan Rp 53 sebelum memasukkan jumlah waran)

Jika seluruh waran tersebut ditebus sebagai saham, maka nilai buku per lembar (dihitung dari nilai ekuitas per 31 Desember 2013) juga akan menurun karena nilai tebus waran adalah sebesar Rp 175. Nilai buku per lembar akan menjadi Rp 280 dibandingkan dengan sebelum ditebus yang sebesar Rp 297.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar