Jumat, 04 April 2014

TOTL - Analisis Laporan Keuangan Q4 2013


PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencetak kinerja keuangan yang sangat baik pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. Kinerja laba murni pada Q4 2013 jika dibandingkan dengan Q3 2013 juga masih sangat baik.

Pendapatan pada tahun 2013 tercatat naik 25% menjadi Rp 2,287 triliun dibandingkan dengan tahun 2012. Laba kotor meningkat sebesar 24% menjadi Rp 432 miliar. Laba sebelum pajak tumbuh 20% menjadi Rp 290 miliar. Laba bersih bertambah sebesar 17% menjadi Rp 213 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 11% menjadi Rp 194 miliar. 

TOTL menderita kerugian selisih sebesar Rp 13 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp 1 miliar pada tahun 2012. Apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan (tanpa memperhitungkan faktor pajak penghasilan) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas naik 17% menjadi Rp 207 miliar.

Secara kuartalan, pendapatan tercatat naik 1% menjadi Rp 552 miliar. Laba kotor meningkat sebesar 1% menjadi Rp 106 miliar. Namun laba sebelum pajak turun 9% menjadi Rp 67 miliar yang lebih dikarenakan beban selisih kurs. Laba bersih berkurang sebesar 15% menjadi Rp 47 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 14% menjadi Rp 44 miliar. 

TOTL menderita kerugian selisih sebesar Rp 13 miliar pada Q4 2013 dibandingkan dengan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 4 miliar pada Q3 2013. Apabila kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan (tanpa memperhitungkan faktor pajak penghasilan) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas naik 19% menjadi Rp 56 miliar.

Rasio DER secara tahunan mengalami penurunan dari semula 192% menjadi 172% pada tahun 2013.

Rasio GPM secara tahunan tercatat mengalami penurunan tipis dari 19,01% menjadi 18,89%. Secara kuartalan, rasio GPM masih terjaga dengan baik dari 19,27% menjadi 19,21%.

Rasio NPM secara tahunan mengalami penurunan tipis dari 9,64% menjadi 9,03%. Secara kuartalan meningkat menjadi 10,15% dari 8,64%.

Rasio ROE secara tahunan stagnan di angka 27%.

Pada harga terakhir (3/4/14) sebesar Rp 905, emiten ini diperdagangkan dengan rasio PER sebesar  14,94 dari EPS tahun 2013 yang disesuaikan dan rasio PBV sebesar 4,10 dari nilai buku per lembar per 31 Desember 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar