Kamis, 01 Mei 2014

ADRO - Analisis Laporan Keuangan Q1 2014



PT Adaro Energy Tbk  (ADRO) mengukir kinerja tahunan yang tidak begitu menarik sampai dengan Q1 2014. Namun kinerja kuartalan pada Q1 2014 mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan Q4 2013 karena efisiensi biaya yang tinggi.

Secara tahunan pendapatan mengalami penurunan sebesar 4% menjadi US$ 3,389 miliar. Laba kotor terkikis 8% menjadi US$ 827 juta. Laba usaha tergerus 6% menjadi US$ 655 juta. Laba sebelum pajak berkurang 7% menjadi US$ 540 juta. Namun laba bersih naik tipis sebesar 5% menjadi US$ 319 juta karena lebih rendahnya rasio pajak penghasilan yang mencapai 41% berbanding 48%.



Secara tahunan ADRO menderita kerugian lain-lain sebesar US$ 3,778 juta dibandingkan dengan US$ 26,388 juta sehingga apabila kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 45%), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik hampir stagnan menjadi US$ 321 juta.

Secara kuartalan, pendapatan turun tipis sebesar 1% menjadi US$ 845 juta. Namun laba kotor naik 37% menjadi US$ 245 juta. Besarnya pendapatan lain-lain pada komponen beban dan pendapatan usaha lainnya menyebabkan laba usaha melonjak 108% menjadi US$ 242 juta. Laba sebelum pajak terbang 142% menjadi US$ 214 juta. Laba bersih melambung 184% menjadi US$ 131 juta.

ADRO menikmati keuntungan lain-lain sebesar US$ 30,567 juta pada Q1 2014 dibandingkan dengan kerugian sebesar US$ 2,734 juta pada Q4 2013. Apabila keuntungan dan kerugian lain-lain tersebut dikeluarkan dari perhitungan (dengan asumsi rasio pajak penghasilan 45%), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 128% menjadi US$ 112 juta.

Rasio GPM tahunan tergerus tipis menjadi sebesar 24,39% berbanding 25,37%. Secara kuartalan rasio GPM naik signifikan menjadi 29,04% dari 21,03%.

Rasio NPM tahunan (disesuaikan) naik tipis menjadi 9,46% dari 9,00%. Secara kuartalan rasio NPM bertambah menjadi 13,23% dari 5,77%.

Rasio ROE tahunan (disesuaikan) adalah 11% berbanding 12%.

Rasio DER tahunan mengalami penurunan menjadi 107% dari 118%. Hutang finansial tercatat turun 6% menjadi US$ 2,247 miliar. Beban keuangan turun sebesar 3% menjadi US$ 102 juta.

Aset tetap turun 5% menjadi US$ 1,670 miliar. Properti pertambangan naik 24% menjadi US$ 2,172 miliar.

Kinerja laba ADRO secara kuartalan cukup di atas perhitungan karena tingginya tingkat efisiensi biaya dan beban usaha. Selain itu perkiraan beban goodwill besar yang akan muncul ternyata tidak terjadi di Q1 2014. Nilai goodwill yang tertera di laporan posisi per 31 Maret 2014 dengan posisi 31 Desember 2013 belum berubah. Manajemen melakukan pengujian penurunan nilai goodwill secara tahunan. Sehingga jika terjadi penurunan nilai, maka akan dibukukan pada akhir tahun.

Pada harga terakhir sebesar Rp 1.185 (30/4/14), saham ADRO diperdagangkan dengan rasio PER sebesar 10,81 berdasarkan EPS tahunan yang disesuaikan sampai dengan Q1 2014 dengan kurs konversi Rp 11.000/US$. Rasio PBV-nya tercatat sebesar 1,22 berdasarkan nilai buku per lembar per 31 Maret 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar